Ia menjelaskan, ketinggian air di depan rumahnya mencapai setengah badan orang dewasa meskipun rumah yang ditempati sudah berada posisi yang tinggi.
”Kalau dalam rumah selutut,” imbuhnya.
Atas kondisi itu Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Kendal, Sudaryanto, meminta warga di sekitar tanggul untuk waspada terhadap potensi banjir susulan.
”Kami meminta supaya warga yang tinggal di sekitar tanggul Kali Bodri tetap waspada. Sebab kalau daerah atas hujan deras, arus air Kali Bodri sangat kencang,” ujar Sudaryanto seperti dikutip dari Kompas.com.
Ia menambahkan, berdasarkan data BPBD Kabupaten Kendal, banjir melanda tujuh desa di empat kecamatan, yaitu:
Banjir terparah terjadi di Perumahan Patebon Indah dengan ketinggian air mencapai dua meter.
Murianews, Kendal – Tanggul Kali Bodri di Kabupaten Kendal jebol pada Senin (20/1/2025) malam sekitar pukul 22:30 WIB. Akibatnya tujuh desa di empat kecamatan di Kendal terendam banjir.
Jebolnya tanggul diduga lantaran hujan deras yang mengguyur Kabupaten Kendal, Jawa Tengah sejak pagi. Alhasil tanggul Sungai Kali Bodri jebol di dua titik, yakni di Desa Lanji dan Kebonharjo, Kecamatan Patebon.
Selain itu, air sungai juga meluap hingga ke Desa Botomulyo, Kecamatan Cepiring, mengakibatkan banjir di sejumlah wilayah.
Kondisi terparah ada di Desa Kebonharjo Patebon, dengan ketinggian air mencapai 2 meter.
Video banjir dan penyelamatan warga pun telah ramai bertebaran di media sosial. Dalam video terlihat, tim SAR bersama BPBD mengevakuasi warga yang terjebak banjir.
Bahkan terdapat warga yang berlindung di atap lantaran ketinggian air cukup tinggi.
Salah satu warga Kebonharjo Kecamatan Patebon, Teguh Setiyoko mengatakan banjir hingga kini masih belum surut.
”Air masih tinggi seperti malam hari, hanya surut sedikit. Rumah saya terkena luapan banjir,” katanya seperti dilansir dari Tribunnews.com Selasa (21/1/2025) pagi.
Ketinggian air...
Ia menjelaskan, ketinggian air di depan rumahnya mencapai setengah badan orang dewasa meskipun rumah yang ditempati sudah berada posisi yang tinggi.
”Kalau dalam rumah selutut,” imbuhnya.
Atas kondisi itu Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Kendal, Sudaryanto, meminta warga di sekitar tanggul untuk waspada terhadap potensi banjir susulan.
”Kami meminta supaya warga yang tinggal di sekitar tanggul Kali Bodri tetap waspada. Sebab kalau daerah atas hujan deras, arus air Kali Bodri sangat kencang,” ujar Sudaryanto seperti dikutip dari Kompas.com.
Ia menambahkan, berdasarkan data BPBD Kabupaten Kendal, banjir melanda tujuh desa di empat kecamatan, yaitu:
- Kecamatan Patebon: Desa Lanji, Bangunsari, dan Kebonharjo
- Kecamatan Cepiring: Desa Botomulyo
- Kecamatan Boja: Desa Bebengan
- Kecamatan Rowosari: Desa Tambaksari dan Jatipurwo
Banjir terparah terjadi di Perumahan Patebon Indah dengan ketinggian air mencapai dua meter.
