Selain itu, banjir tersebut juga merendam satu balai desa, lima sekolah, 540 hektare lahan pertanian, 15 tempat ibadah, 79 pelaku usaha peternakan.
Kepala Pelaksana BPBD Demak, Haris menyebutkan tiga desa terdampak yakni Desa Tlogoweru dan Bogosari, Desa Kebonagung Kecamatan Kebonagung.
Seperti diketahui BPBD merilis banjir di wilayah Demak akibat hujan deras di wilayah hulu pada Hari Senin tanggal 20 Januari 2025 pukul 23.05 WIB mengakibatkan debit air meningkat.
Murianews, Demak – Banjir yang melanda Kabupaten Demak akibatnya jebolnya tanggul Sungai Cabean Desa Tlogoweru, Kecamatan Guntur dan tanggul Sungai Tuntang, Desa Kebonagung meluas.
Banjir Demak itu bahkan sudah merendam tiga desa di Kota Wali. Akibatnya. 1.006 rumah dan 4.024 jiwa terdampak.
Jumlah tersebut berdasarkan data resmi BPBD Demak banjir di Kabupaten Demak tanggal 21 Januari 2025 update pukul 15.00 WIB.
Selain itu, banjir tersebut juga merendam satu balai desa, lima sekolah, 540 hektare lahan pertanian, 15 tempat ibadah, 79 pelaku usaha peternakan.
Kepala Pelaksana BPBD Demak, Haris menyebutkan tiga desa terdampak yakni Desa Tlogoweru dan Bogosari, Desa Kebonagung Kecamatan Kebonagung.
”Total sudah ada 4.024 yang terdampak,” katanya seperti dilansir Detik.com.
Seperti diketahui BPBD merilis banjir di wilayah Demak akibat hujan deras di wilayah hulu pada Hari Senin tanggal 20 Januari 2025 pukul 23.05 WIB mengakibatkan debit air meningkat.
Akibatnya tanggul jebol di Sungai Cabean Desa Tlogoweru Kecamatan Guntur dan Tanggul Jebol di Sungai Tuntang Desa Kebonagung.
Dapur Umum...
Petugas juga telah mendirikan dapur umum dan posko pengungsian di Balai Desa Kebonagung, Kecamatan Kebonagung.
Dapur umum dan tempat pengungsian itu untuk bersiaga adanya masyarakat yang terdampak banjir akibat tanggul jebol di wilayah Demak bagian Selatan.
”Sementara yang bisa kita lakukan membangun posko kemudian dapur umum. Dari Polda sudah memberikan bantuan sebanyak 53 personil Samapta dan 15 brimob untuk kesiapan dapur umum,” kata Kapolres Demak, AKBP Ari Cahya Nugraha di Balai Desa Kebonagung, Selasa (21/1/2025) malam.
Ia juga memastikan tempat pengungsian warga terdampak banjir bisa aman. Sebab tanggul jebol di dua titik belum bisa tertambal.
”Upaya yang sekarang kita lakukan yaitu kita memastikan bahwa tempat pengungsian yang settle, dalam arti pengalaman 11 bulan yang lalu di awal tahun 2024 jangan sampai kitanya tidak waspada terhadap tempat pengungsian,” tandasnya.