Pasalnya, berdasarkan pantauan BMKG, gelombang tinggi mulai dari 2,5 meter hingga 4 meter berpotensi terjadi di laut selatan hingga Selasa, 18 Maret 2025 mendatang.
”Berdasarkan permodelan, tinggi gelombang di perairan selatan Jateng maupun Samudra Hindia selatan Jateng berpotensi mencapai kisaran 2,5-4 meter. Untuk waktunya mulai hari ini hingga 18 Maret,” katanya.
Ia mengatakan potensi terjadinya gelombang tinggi tersebut dipicu oleh peningkatan kecepatan angin dan cuaca di wilayah perairan selatan Jateng yang meliputi perairan selatan Cilacap, perairan selatan Kebumen, dan perairan selatan Purworejo maupun Samudra Hindia selatan Jateng.
Dalam hal ini, pola angin di wilayah tersebut umumnya bertiup dari arah barat daya hingga barat laut dengan kecepatan berkisar antara 2-15 knot.
”Angin yang bertiup dengan kecepatan tinggi dan cenderung searah berpotensi meningkatkan tinggi gelombang laut,” terangnya.
Murianews, Cilacap – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau kepada nelayan dan pengguna jasa kelautan untuk waspada akan adanya gelombang tinggi di laut selatan Jawa Tengah (Jateng).
Pasalnya, berdasarkan pantauan BMKG, gelombang tinggi mulai dari 2,5 meter hingga 4 meter berpotensi terjadi di laut selatan hingga Selasa, 18 Maret 2025 mendatang.
Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo mengatakan gelombang tinggi itu diperkirakan terjadi sejak hari ini, Sabtu (15/3/2025).
”Berdasarkan permodelan, tinggi gelombang di perairan selatan Jateng maupun Samudra Hindia selatan Jateng berpotensi mencapai kisaran 2,5-4 meter. Untuk waktunya mulai hari ini hingga 18 Maret,” katanya.
Ia mengatakan potensi terjadinya gelombang tinggi tersebut dipicu oleh peningkatan kecepatan angin dan cuaca di wilayah perairan selatan Jateng yang meliputi perairan selatan Cilacap, perairan selatan Kebumen, dan perairan selatan Purworejo maupun Samudra Hindia selatan Jateng.
Dalam hal ini, pola angin di wilayah tersebut umumnya bertiup dari arah barat daya hingga barat laut dengan kecepatan berkisar antara 2-15 knot.
”Angin yang bertiup dengan kecepatan tinggi dan cenderung searah berpotensi meningkatkan tinggi gelombang laut,” terangnya.
Antisipasi Risiko Gelombang Tinggi...
Terkait dengan hal itu, dia mengimbau seluruh pengguna jasa kelautan untuk memerhatikan risiko tinggi gelombang terhadap pelayaran karena berdasarkan analisis, apabila kecepatan angin mencapai 15 knot dan tinggi gelombang mencapai 1,25 meter berisiko terhadap perahu nelayan.
Selanjutnya apabila kecepatan angin mencapai 16 knot dan tinggi gelombang mencapai 1,5 meter berisiko terhadap tongkang, dan apabila kecepatan angin mencapai 21 knot dan tinggi gelombang mencapai 2,5 meter berisiko terhadap kapal feri.
”Bagi wisatawan maupun masyarakat yang ngabuburit untuk menunggu waktu berbuka puasa dengan mengunjungi pantai selatan Jateng, kami imbau untuk tidak bermain air laut terutama di wilayah pantai yang terhubung langsung dengan laut lepas agar terhindar dari hal-hal yang tidak kita inginkan karena gelombang tinggi dapat sewaktu-waktu terjadi,” kata Teguh.