Ombudsman Jateng mendesak pemerintah daerah untuk segera bertindak dan melakukan perbaikan menyeluruh terhadap ruas jalan yang rusak.
Ini mengingat jalan merupakan etalase pelayanan publik, kondisi yang buruk akan berdampak langsung pada kualitas hidup dan aktivitas masyarakat.
”Jalan itu kan etalase pelayanan publik, dan semua membutuhkan pelayanan itu, baik pejabat maupun rakyat membutuhkan. Akan tetapi, ini mengapa masih menjadi PR di Jateng?” tandasnya.
Murianews, Semarang – Ombudsman RI Perwakilan Jawa Tengah (Ombudsman Jateng) mencatat telah menerima puluhan aduan jalan rusak yang tersebar di berbagai wilayah di Jateng.
Ironisnya, puluhan aduan itu dilaporkan ke Ombudsman Jateng dalam kurun waktu tiga bulan, sejak Januari hingga Maret lalu.
Kepala Ombudsman Jateng Siti Farida mengungkapkan, di awal tahun 2025 ini, Ombudsman Jateng menerima 67 aduan jalan rusak dari masyarakat.
Aduan tersebut sudah dilaporkan ke pemerintah daerah masing-masing. Hasilnya ada 48 yang sudah terselesaikan. Sedangkan sisanya masih proses.
”Total laporan 67 aduan, yang sudah diselesaikan 48 aduan, masih berproses 19 aduan. Cukup banyak kami terima terkait dengan infrastruktur jalan yang rusak,” tegas Siti Farida seperti dilansir Antara.
Ia menyebutkan, Kota Semarang menjadi daerah penyumbang laporan jalan rusak terbanyak. Rata-rata melaporkan kondisi jalan kabupaten berlubang hingga rusak yang diduga karena faktor cuaca.
Meski begitu, masih banyak ruas jalan nasional, provinsi, kabupaten/kota, hingga jalan desa lainnya yang rusak namun belum dilaporkan. Hal ini mengisyaratkan permasalahan yang lebih luas di lapangan.
Desak Perbaikan...
Ombudsman Jateng mendesak pemerintah daerah untuk segera bertindak dan melakukan perbaikan menyeluruh terhadap ruas jalan yang rusak.
Ini mengingat jalan merupakan etalase pelayanan publik, kondisi yang buruk akan berdampak langsung pada kualitas hidup dan aktivitas masyarakat.
”Jalan itu kan etalase pelayanan publik, dan semua membutuhkan pelayanan itu, baik pejabat maupun rakyat membutuhkan. Akan tetapi, ini mengapa masih menjadi PR di Jateng?” tandasnya.
