Rabu, 19 November 2025

Murianews, Semarang – Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, menunjukkan komitmen untuk menghindari pekerja migran Indonesia (PMI) illegal di Jateng. Ia menegaskan akan mengintensifkan koordinasi ke lintas instansi.

Penegasan ini disampaikan Ahmad Luthfi usai menerima kunjungan Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Abdul Kadir Karding, di kantornya pada Selasa (15/4/2025).

”Kita harus jemput bola. Jangan ada kasus kemudian baru kita turun. Mulai rekrutmen sudah mulai melibatkan kepala desa, minta  pernyataan kepala desa, sampai tataran atas. Kemudian tempatnya,” katanya.

Luthfi menyampaikan, Pemprov Jateng dan Pemerintah Kabupaten/Kota tidak bisa berjalan sendiri dalam mengurusi pekerja migran, perlu menggandeng dan melibatkan instansi lintas sektoral, termasuk penegak hukum seperti Polda dan Kantor Keimigrasian.

Kolaborasi dengan instansi terkait ini, lanjutnya, untuk mengantisipasi adanya pungutan liar, pemalsuan, penipuan, dan pemberangkatan ilegal yang ke depan justru akan merugikan pekerja migran.

”Secara komprehensif mereka harus siap. Tidak ada penipuan dan lain sebagainya,” jelasnya.

Berdasarkan data tahun 2024, penempatan Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Jawa Tengah mencapai 66.611 orang. Pada 2025, terhitung sampai bulan Maret, sudah ada penempatan sebanyak 14.361 orang.

Mereka berasal dari berbagai daerah di Jawa Tengah dengan tujuan penempatan di enam negara meliputi Hongkong, Taiwan, Malaysia, Korea Selatan, Jepang, dan Singapura. Juga ada beberapa negara lainnya, salah satunya adalah Jerman.

Pendampingan PMI...

  • 1
  • 2

Komentar

Jateng Terkini

Terpopuler