Kamis, 20 November 2025

Ia berharap, potensi ini dapat dioptimalkan sehingga angka kemiskinan yang masih di angka 15,28 persen dapat menurun secara signifikan. Jika ada faktor lain yang berkontribusi terhadap kemiskinan, ia berharap ada diskusi bersama untuk mencari solusi yang komprehensif.

Senada dengan hal tersebut, Ketua Komisi E DPRD Jateng, Messy Widiastuti, menyoroti bahwa Kabupaten Wonosobo menduduki peringkat ketiga sebagai daerah termiskin di Jawa Tengah setelah Brebes dan Kebumen.

”Kami dari Komisi E sangat berharap permasalahan ini dapat segera teratasi dan pendapatan masyarakat Wonosobo dapat terus meningkat,” ujarnya.

Sementara itu, Bupati Wonosobo, Afif Nurhidayat, memaparkan berbagai upaya pengentasan kemiskinan yang terus dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Wonosobo.

Ia mengungkapkan bahwa saat awal kepemimpinannya pada tahun 2015, angka kemiskinan di Wonosobo mencapai 21 persen dan menjadi yang tertinggi di Jawa Tengah.

Berkat berbagai intervensi kebijakan, pada tahun 2021 angka kemiskinan berhasil diturunkan menjadi 17 persen. Upaya yang lebih intensif hingga tingkat Rukun Tetangga (RT) kemudian berhasil menekan angka kemiskinan menjadi 15,28 persen.

”Kami terus melakukan inventarisasi akar permasalahan kemiskinan di Wonosobo. Beberapa faktor yang kami identifikasi antara lain ego sektoral yang masih kuat, data kemiskinan yang belum sepenuhnya transparan, serta masih banyaknya warga yang belum memiliki akses listrik, sanitasi yang layak, dan rumah yang tidak layak huni,” tandasnya

 

Komentar

Jateng Terkini