Meskipun jalur sudah dapat dilalui lokomotif biasa, KAI Daop 4 Semarang tetap memberlakukan pembatasan kecepatan secara ketat.
“Kami masih menerapkan pembatasan kecepatan maksimal 10 km/jam untuk memastikan keselamatan dan menghindari risiko getaran berlebih di struktur jalur yang baru dinormalisasi. Pemantauan kondisi lapangan juga terus dilakukan secara berkala hingga jalur dinyatakan sepenuhnya normal,” jelasnya.
KAI Daop 4 Semarang menyampaikan permohonan maaf atas keterlambatan perjalanan sejumlah kereta api yang sempat terdampak akibat kondisi jalur dan proses normalisasi yang berlangsung. KAI memastikan keselamatan penumpang dan perjalanan kereta api tetap menjadi prioritas utama dalam setiap keputusan operasional.
Murianews, Semarang – PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi (Daop) 4 Semarang mengumumkan kabar baik terkait penanganan jalur rel yang tergenang air di lintas Semarang Tawang-Alastua.
Upaya normalisasi membuahkan hasil, di mana jalur hulu di titik KM 2+3 hingga KM 3+0 kini sudah dapat dilalui oleh kereta api menggunakan lokomotif biasa.
Manager Humas KAI Daop 4 Semarang, Franoto Wibowo, menjelaskan bahwa KA pertama yang sukses melintasi jalur hulu yang dinormalisasi ini adalah KA 163 Gumarang (relasi Surabaya Pasarturi – Pasar Senen) pada pukul 20.45 WIB.
”Kini jalur hulu dapat dilalui dengan lokomotif biasa dengan kecepatan terbatas 10 km/jam,” kata Franoto Wibowo.
Keberhasilan ini didapat berkat kerja keras tim di lapangan yang melakukan pengerjaan signifikan. Franoto merinci bahwa proses normalisasi dilakukan dengan menabur atau mengecer batu ballast (kricak) sebanyak 102 meter kubik di jalur hulu.
Pengeceran ballast ini berhasil meningkatkan ketinggian badan rel, yang secara otomatis membuat genangan air menjadi semakin rendah. Sebelumnya, baik jalur hulu maupun hilir di lintas tersebut hanya dapat dilalui oleh lokomotif khusus, yakni BB 304 dan CC 300.
Franoto menambahkan bahwa penambahan batu ballast akan terus dilakukan sesuai kebutuhan untuk mencapai konstruksi jalan rel yang optimal dan mengembalikan perjalanan kereta api ke kondisi normal.
Keselamatan Tetap Prioritas...
Meskipun jalur sudah dapat dilalui lokomotif biasa, KAI Daop 4 Semarang tetap memberlakukan pembatasan kecepatan secara ketat.
“Kami masih menerapkan pembatasan kecepatan maksimal 10 km/jam untuk memastikan keselamatan dan menghindari risiko getaran berlebih di struktur jalur yang baru dinormalisasi. Pemantauan kondisi lapangan juga terus dilakukan secara berkala hingga jalur dinyatakan sepenuhnya normal,” jelasnya.
KAI Daop 4 Semarang menyampaikan permohonan maaf atas keterlambatan perjalanan sejumlah kereta api yang sempat terdampak akibat kondisi jalur dan proses normalisasi yang berlangsung. KAI memastikan keselamatan penumpang dan perjalanan kereta api tetap menjadi prioritas utama dalam setiap keputusan operasional.