Murianews, Semarang – Jalur Pantura khususnya Jalan Kaligawe, Kecamatan Genuk, Kota Semarang rusak parah pascabanjir yang menggenang selama berhari-hari.
Kerusakan ini tidak hanya menghambat arus lalu lintas, tetapi juga memicu kecelakaan dan merusak kendaraan yang melintas.
Kesaksian warga di lokasi menunjukkan bahwa banyak pengendara motor terjatuh dan truk mengalami kerusakan berat saat menerjang lubang-lubang besar.
Budi Supriyanto, seorang pedagang angkringan di lokasi, mengungkapkan seringnya insiden kecelakaan.
”Banyak yang jatuh, siang malam ada. Lha lubangnya besar-besar banget kadang motor ngebut ndak tau ada lubang langsung 'mak brak!'," kata Budi seperti dilansir Detik.com.
Tak hanya sepeda motor, kerusakan jalan juga banyak merugikan kendaraan besar. Budi menambahkan bahwa banyak truk yang as dan pernya patah akibat lubang.
”Kadang ada suara 'dor' itu ban truknya pecah,” ujarnya.
Kondisi jalan diperparah dengan minimnya pencahayaan. Pantauan di lokasi menunjukkan bahwa lampu penerangan jalan umum (PJU) di median tengah pembatas jalan mati, setidaknya dari pertigaan Terminal Terboyo hingga jembatan tol, membuat jalanan terasa gelap saat malam.
Cor Jalan Retak...
Kerusakan paling parah terjadi pada jalur lambat, di mana lubang-lubang besar tampak digenangi air setelah hujan. Sementara itu, jalur tengah yang terbuat dari cor juga terlihat retak dan bergelombang saat dilewati kendaraan.
Seorang pengendara motor pembawa rombong mi ayam, Rujito, mengaku harus berkendara ekstra hati-hati.
”Naiknya (motor) harus zigzag biar ndak ambrol bawaannya,” keluhnya.
Sempat terlihat belasan orang berseragam oranye melakukan perbaikan darurat di jalur lambat arah Demak menuju Semarang pada Sabtu sore, dengan menambal jalan menggunakan material yang dibawa truk berpelat merah. Namun, penambalan itu belum mencakup seluruh lubang yang ada.



