Peningkatan Layanan Digital di Perbankan jadi Hal Mutlak
Yuda Auliya Rahman
Rabu, 1 Maret 2023 16:00:06
Hal ini diungkapkan Kadiv Perencanaan dan Litbang BPR BKK Jateng Susanto, dalam Jateng Digital Conference (JDC) 2023 yang digelar AMSI Jateng di sesi kedua dengan tema Digitalisasi Perbankan. Sesi ini dimoderatori Erwin Ardian, Pemred Tribun Jateng, Rabu (1/3/2023).
”Kebutuhan digital, layanan
online itu sebuah tuntutan, yang mutlak. Ketika tidak mengikutinya bisa jadi akan terlibas," katanya.
Ia mengatakan, digitalisasi saat ini sudah menjadi gaya hidup di masyarakat. Hanya saja, pihaknya menilai saat ini masih banyak BPR yang belum siap dengan layanan digitalisasi sepenuhnya.
Pasalnya, investasi di sektor perbankan untuk pengembangan digitalalisasi butuh kapital yang besar.
”Otomatis akan mendasari perubahan koorbanking sistem sebagai alat untuk transaksi pokok yang dimiliki. Harus benar-benar mumpuni, baik sisi
hardware,
software, ataupun sumber daya manusianya (SDM)," jelasnya.
Baca: Mahasiswa Perlu Pahami Literasi Digital dan Keuangan di Perkembangan Teknologi PerbankanBPR BKK Jateng sendiri, lanjut dia, sejak tahun 2021 sudah mulai meresmikan layanan dengan menggunakan e-wallet. Layanan e-wallet tersebut, bisa digunakan untuk transaksi segala macam pembayaran dan jual beli.
”Layanan e-wallet yang ada sudah kami pasarkan di masyarakat Jateng, meski belum semuanya bisa mengakses. Karena segmentasi pasar kami mayoritas baik penyimpan atau debitur kredit 80 persennya di sektor pedesaan," ungkapnya.Dari pantauannya, nasabah yang menggunakan fasilitas e-wallet saat ini sudah sekitar 30 persen dari total seluruh nasabah. Selain itu, saat ini BPR BKK Jateng juga sudah melakukan pelayanan pengajuan kredit melalui
online.
Baca:Digitalisasi Permudah Aduan Masyarakat ke Pemprov JatengBPR BKK Jateng juga tengah merangkak menyusun pengembangan BKK mobile atau moblile banking. Kemudian, alat analisa pun ke depannya akan
online.”Jika mau
survive (bertahan, red), lembaga keuangan tingkatan apapun harus menggunakan teknologi. Artinya itu sudah menjadi tuntutan, ketika tidak mengikuti akan bisa terlibas," ujarnya. Reporter: Yuda Auliya RahmanEditor: Ali Muntoha
Murianews, Solo – Peningkatan layanan digitalisasi di sektor perbankan, menjadi hal mutlak yang harus dilakukan. Pasalnya, jika tidak mengikuti perkembangan zaman, maka sektor perbankan yang ada akan tertinggal.
Hal ini diungkapkan Kadiv Perencanaan dan Litbang BPR BKK Jateng Susanto, dalam Jateng Digital Conference (JDC) 2023 yang digelar AMSI Jateng di sesi kedua dengan tema Digitalisasi Perbankan. Sesi ini dimoderatori Erwin Ardian, Pemred Tribun Jateng, Rabu (1/3/2023).
”Kebutuhan digital, layanan
online itu sebuah tuntutan, yang mutlak. Ketika tidak mengikutinya bisa jadi akan terlibas," katanya.
Ia mengatakan, digitalisasi saat ini sudah menjadi gaya hidup di masyarakat. Hanya saja, pihaknya menilai saat ini masih banyak BPR yang belum siap dengan layanan digitalisasi sepenuhnya.
Pasalnya, investasi di sektor perbankan untuk pengembangan digitalalisasi butuh kapital yang besar.
”Otomatis akan mendasari perubahan koorbanking sistem sebagai alat untuk transaksi pokok yang dimiliki. Harus benar-benar mumpuni, baik sisi
hardware,
software, ataupun sumber daya manusianya (SDM)," jelasnya.
Baca: Mahasiswa Perlu Pahami Literasi Digital dan Keuangan di Perkembangan Teknologi Perbankan
BPR BKK Jateng sendiri, lanjut dia, sejak tahun 2021 sudah mulai meresmikan layanan dengan menggunakan e-wallet. Layanan e-wallet tersebut, bisa digunakan untuk transaksi segala macam pembayaran dan jual beli.
”Layanan e-wallet yang ada sudah kami pasarkan di masyarakat Jateng, meski belum semuanya bisa mengakses. Karena segmentasi pasar kami mayoritas baik penyimpan atau debitur kredit 80 persennya di sektor pedesaan," ungkapnya.
Dari pantauannya, nasabah yang menggunakan fasilitas e-wallet saat ini sudah sekitar 30 persen dari total seluruh nasabah. Selain itu, saat ini BPR BKK Jateng juga sudah melakukan pelayanan pengajuan kredit melalui
online.
Baca:Digitalisasi Permudah Aduan Masyarakat ke Pemprov Jateng
BPR BKK Jateng juga tengah merangkak menyusun pengembangan BKK mobile atau moblile banking. Kemudian, alat analisa pun ke depannya akan
online.
”Jika mau
survive (bertahan, red), lembaga keuangan tingkatan apapun harus menggunakan teknologi. Artinya itu sudah menjadi tuntutan, ketika tidak mengikuti akan bisa terlibas," ujarnya.
Reporter: Yuda Auliya Rahman
Editor: Ali Muntoha