Kultur Membaca Bergeser, Khofifah Ajak Perpustakaan Ikuti Transformasi Digital
Zulkifli Fahmi
Rabu, 17 Mei 2023 13:24:12
Peringatan Khofifah bukan tanpa alasan. Perpustakaan pun wajib menyesuaikan diri agar tidak ditinggalkan oleh masyarakat. Sekaligus sebagai upaya nyata untuk meningkatkan minat baca masyarakat.
’’Ini menjadi salah satu upaya untuk mendekatkan perpustakaan dengan masyarakat melalui penyesuaian dengan perilaku masyarakat di masa sekarang,’’ ujarnya saat hadir di kegiatan dalam rangka Hari Buku Nasional di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Rabu (17/5/2023) pagi.
Baca: Tingkat Kegemaran Membaca di Jatim Meningkat, Khofifah Terus Dorong Minat Baca MasyarakatPemprov Jatim sendiri telah gencar meningkatkan kompetensi pustakawannya. Baik pada mereka yang di tingkat provinsi maupun di daerah.
Khofifah juga mengingatkan pentingnya transformasi digital pada para pustakawan. Sebab, itu menjadi salah satu kompetensi yang harus dimiliki para pustakawan guna meningkatkan literasi dan minat membaca masyarakat.
’’Saya kerap mengingatkan para pustakawan terkait percepatan perubahan ekosistem digital. Di dalamnya mencakup proses literasi ekonomi, literasi digital, literasi finance yang terus berkembang dan menjadi perhatian serius bagi para pustakawan,’’ urainya.
Diketahui, tingkat Kegemaran membaca (TGM) masyarakat Indonesia meningkat pada 2022 menjadi 63,96 poin. Sedangkan pada tahun sebelumnya, angka TGM sebesar 59,52 poin.
Baca: Khofifah Pastikan Semua Biaya Korban Tragedi Kanjuruhan Ditanggung Pemprov JatimDi Jawa Timur, angka TGM masyarakat pada 2022 juga naik sebesar 68,54 poin. Sedangkan pada periode 2021, TGM masyarakat hanya 64,20 poin.Khofifah mengatakan peningkatan TGM ini tidak lepas dari beragam program yang dirumuskan. Salah satunya program perpustakaan terakreditasi.’’Hingga saat ini, total ada 2.096 perpustakaan di Jatim yang sudah terakreditasi,’’ ungkapnya.Menurutnya, tingginya minat baca dan literasi akan membuat masyarakat tak mudah termakan hoaks maupun disrupsi informasi. Sebab, masyarakat bakal mencari validitas informasi yang diterimanya.Diketahui, disrupsi informasi maupun berita hoaks yang tersebar telah membuat kesalahpahaman hiingga berujung konflik sosial. Lebih lagi, saat tahun politik.’’Namun saya yakin dan optimis, warga Jatim tidak menelan mentah-mentah informasi singkat yang diterima. Saya yakin warga Jatim memiliki kearifan dalam menyaring berita dan informasi,’’ katanya.
Murianews, Surabaya – Transformasi digital telah mengubah kultur masyarakat dalam membaca dan mencari literasi. Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawangsa pun mengingatkan puskawan untuk mengikuti perkembangan teknologi itu.
Peringatan Khofifah bukan tanpa alasan. Perpustakaan pun wajib menyesuaikan diri agar tidak ditinggalkan oleh masyarakat. Sekaligus sebagai upaya nyata untuk meningkatkan minat baca masyarakat.
’’Ini menjadi salah satu upaya untuk mendekatkan perpustakaan dengan masyarakat melalui penyesuaian dengan perilaku masyarakat di masa sekarang,’’ ujarnya saat hadir di kegiatan dalam rangka Hari Buku Nasional di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Rabu (17/5/2023) pagi.
Baca: Tingkat Kegemaran Membaca di Jatim Meningkat, Khofifah Terus Dorong Minat Baca Masyarakat
Pemprov Jatim sendiri telah gencar meningkatkan kompetensi pustakawannya. Baik pada mereka yang di tingkat provinsi maupun di daerah.
Khofifah juga mengingatkan pentingnya transformasi digital pada para pustakawan. Sebab, itu menjadi salah satu kompetensi yang harus dimiliki para pustakawan guna meningkatkan literasi dan minat membaca masyarakat.
’’Saya kerap mengingatkan para pustakawan terkait percepatan perubahan ekosistem digital. Di dalamnya mencakup proses literasi ekonomi, literasi digital, literasi finance yang terus berkembang dan menjadi perhatian serius bagi para pustakawan,’’ urainya.
Diketahui, tingkat Kegemaran membaca (TGM) masyarakat Indonesia meningkat pada 2022 menjadi 63,96 poin. Sedangkan pada tahun sebelumnya, angka TGM sebesar 59,52 poin.
Baca: Khofifah Pastikan Semua Biaya Korban Tragedi Kanjuruhan Ditanggung Pemprov Jatim
Di Jawa Timur, angka TGM masyarakat pada 2022 juga naik sebesar 68,54 poin. Sedangkan pada periode 2021, TGM masyarakat hanya 64,20 poin.
Khofifah mengatakan peningkatan TGM ini tidak lepas dari beragam program yang dirumuskan. Salah satunya program perpustakaan terakreditasi.
’’Hingga saat ini, total ada 2.096 perpustakaan di Jatim yang sudah terakreditasi,’’ ungkapnya.
Menurutnya, tingginya minat baca dan literasi akan membuat masyarakat tak mudah termakan hoaks maupun disrupsi informasi. Sebab, masyarakat bakal mencari validitas informasi yang diterimanya.
Diketahui, disrupsi informasi maupun berita hoaks yang tersebar telah membuat kesalahpahaman hiingga berujung konflik sosial. Lebih lagi, saat tahun politik.
’’Namun saya yakin dan optimis, warga Jatim tidak menelan mentah-mentah informasi singkat yang diterima. Saya yakin warga Jatim memiliki kearifan dalam menyaring berita dan informasi,’’ katanya.