700 Warga di Karanganyar Tolak Imunisasi Polio, Ini Sebabnya
Zulkifli Fahmi
Kamis, 18 Januari 2024 13:12:00
Murianews, Karanganyar – Tercatat, 700 warga di tiga Desa, Kabupaten Karanganyar menolak anaknya mendapatkan imunisasi polio gratis dari pemerintah yang digelar serentak, Selasa (16/1/2024).
Tiga desa itu yakni, Desa Beruk Kecamatan Jatiyoso, serta Kelurahan Kalisoro, dan Blumbang di Kecamatan Tawangmangu. Itu diungkapkan, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Karanganyar, Warsito.
Warsito mengatakan, salah satu alasan penolakan adalah masalah keyakinan. Pihaknya menyebut sudah memberikan penyuluhan dan pendekatan. Tapi warga di tiga desa itu tetap menolak.
”Kami sudah berusaha untuk memberikan penyuluhan dan pendekatan, Tapi tetap saja warga di dua wilayah ini menolak,” kata Warsito dilansir dari Suara.com, Kamis (18/1/2024).
Warsito menjelaskan, pihaknya telah menyiapkan formulir bagi warga yang menolak imunisasi. Di mana salah satu poinnya menyatakan tidak menyalahkan pemerintah bila terserang polio.
”Kita siapkan formulir jika ada warga menolak imunisasi polio dan tidak menyalahkan pemerintah jika terserang polio. Upaya pengobatan juga dilakukan secara mandiri jika menolak imunisasi polio,” tegasnya.
Meski terdapat penolakan, Warsito memastikan itu tak mengurangi target sasaran peserta Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio. Ada pun target peserta imunisasi yakni, sebanyak 98.403 anak usia 0-7 tahun 11 bulan.
Warsito menjelaskan, pelaksanaan imunisasi polio tahap pertama, dilaksanakan tanggal 15-20 Januari 2024 dan tahap II pada 19-25 Februari 2024.
”Kami membuka posko di masing kantor desa dan kelurahan. Kami juga jemput bola ke sekolah. Terutama TK,” ujarnya.
Sementara itu, Pj Bupati Karanganyar Timotius Suryadi menyampaikan meski jumlah warga yang menolak imunisasi polio tidak banyak, namun hal ini akan berdampak penyakit polio ini akan menyerang warga.
”Saya minta agar promosi kesehatan terus menerus dilakukan kepada warga. Jika ada penolakan, lakukan lagi pendekatan secara kekeluargaan,” katanya.



