BMKG: Cuaca Ekstrem Berpotensi Landa Jateng hingga 11 Februari
Zulkifli Fahmi
Jumat, 9 Februari 2024 18:33:00
Murianews, Semarang – Cuaca ekstrem diperkirakan masih menghampiri sejumlah wilayah di Jawa Tengah hingga akhir pekan nanti, 11 Februari 2024.
Berdasarkan informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang, wilayah tersebut diprediksi terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang.
Daerah dengan potensi cuaca ekstrem di antaranya yakni wilayah Demak, Kudus, Pati, Grobogan, Kabupaten Semarang, dan Kota Salatiga. Wilayah ini merupakan daerah yang dilalui aliran Sungai Serang, Lusi, Tuntang, dan Sungai Wulan.
Menurut BMKG, cuaca ekstrem tersebut disebabkan adanya aktivitas Monsun Asia disertai adanya potensi seruakan dingin dan aktifnya gelombang atmosfer Rossby Ekuator.
Aktivitas itu membuat peningkatan masa udara basah di wilayah Indonesia bagian Barat dan Selatan ekuator, termasuk wilayah Jawa Tengah. Oleh karena itu, warga Jawa Tengah diminta untuk meningkatkan kewaspadaan.
BMKG menghimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem pada periode tiga hari ke depan yang berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi berupa banjir, tanah longsor, dan angin kencang terutama untuk masyarakat yang berada dan tinggal di wilayah rawan bencana hidrometeorologi.
Bagi warga Demak yang butuh bantuan darudat bisa menghubungi BPBD setempat di nomor telepon: (0291) 682200. Sedangkan bagi warga Kabupaten Kudus bisa menghubungi BPBD Kudus dengan nomor telepon: (0291) 4250022.
Adapun posko aduan di BPBD Jateng bisa menghubungi 08121556495 atau 08813809409.
Diberitakan sebelumnya, tanggul jebol penyebab banjir Demak mulai ditutup menggunakan karung berisi pasir atau sandbag. Upaya itu dilakukan agar banjir segera teratasi.
Kepala Bidang Penanganan Darurat BPBD Jateng, Muhammad Chomsul mengatakan, saat ini banyak warga di wilayah tersebut yang masih terjebak banjir.
Pihaknya bersama BPBD kabupaten/kota sekitar, Basarnas, serta sejumlah relawan dari instansi terkait melakukan penyelamatan.
”Kami dari BPBD Jateng fokus evakuasi karena banyak yang terjebak di rumah. Oleh sebab itu kami berupaya memenuhi kebutuhan makanan darurat dan penyelamatan warga, karena kondisi air masih cukup tinggi,” ujarnya, Jumat (9/2/2024).
Berdasarkan data BPBD Demak, Jumat (9/2/2024) pukul 11.00 WIB, banjir melanda 32 Desa di tujuh Kecamatan. Tujuh kecamatan itu meliputi Karanganyar, Gajah, Dempet, Kebonagung, Karangawen, Karangtengah dan Wonosalam.
Adapun jumlah total warga mengungsi sekitar 66.965 jiwa. Sedangkan lahan persawahan yang terdampak kurang lebih 951 hektare.



