Terjatuh dari Pohon Kelapa, Penyadap Nira Purbalingga Meninggal
Zulkifli Fahmi
Minggu, 10 Maret 2024 11:08:00
Murianews, Purbalingga – Seorang penyadap nira, Nurodin (62) warga Desa Brakas RT 2, RW 1, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Purbalingga meninggal usai terjatuh dari pohon kelapa.
Kapolsek Karanganyar AKP Minarjo menjelaskan, peristiwa itu terjadi, Sabtu (9/3/2024). Peristiwa bermula dari Sarto (41) warga setempat berjalan menuju ke kebun.
Di perjalanan, ia menemukan Nurodin tergeletak di bawah pohon kelapa, sekitar pukul 09.30 WIB. Sarto kemudian memberitahu anak korban.
Mereka kemudian lekas memberikan pertolongan dengan membawanya ke Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Bobotsari. Namun sayang, saat dilakukan pemeriksaan, korban meninggal dunia.
Hasil pemeriksaan dokter, korban mengalami patah tulang atau fraktur pada pergelangan kaki sebelah kiri dan tidak ditemukan tanda penganiayaan.
Sementara dari hasil pemeriksaan di lokasi kejadian, korban diketahui jatuh dari pohon kelapa setinggi 12 meter. Peristiwa terjadi saat korban menyadap nira pohon kelapa di dekat rumahnya.
”Tidak ada tanda penganiayaan yang mengarah kepada tindak pidana. Korban meninggal dunia murni akibat jatuh dari pohon kelapa,” tegas Kapolsek, seperti dikutip dari Serayunews.com, Minggu (10/3/2024).
Untuk diketahui, bekerja sebagai penderes kelapa memang sangat berisiko. Apalagi, mereka bekerja tanpa pengaman yang memadai saat menaiki pohon kelapa dengan ketinggian belasan meter.
Risiko kecelakaan pun makin tinggi ketika pohon kelapa basah karena diguyur hujan. Fenomena kecelakaan penderes ini sering terjadi di beberapa tempat baik di Purbalingga atau di Banyumas. Sebab, di dua kabupaten ini memang banyak warga yang menjadi penderes.
Pada 2020 lalu, berdasarkan data Pemkab Purbalingga, ada 63 penderes nira kelapa mengalami kecelakaan kerja.
Karena itu, pada 2021 lalu, Pemkab Purbalingga menjalin kerja sama dengan BPJS Ketenagakerjaan. Kerja sama itu terkait pemberian jaminan para penderes ketika melakukan aktivitas kerjanya.
Nira diketahui merupakan cairan manis yang diperoleh dari batang tanaman seperti tebu, bit, sorgum, mapel, atau getah tandan bunga dari keluarga palma seperti aren, kelapa, kurma, nipah, sagu, siwalan, dan sebagainya.
Nira kelapa juga dinamakan sajeng atau badeg dalam bahasa Jawa Banyumasan. Cairan ini dapat diolah menjadi minuman segar maupun difermentasi dijadikan sirup atau diolah menjadi gula.



