Rusak Jembatan Demi Sound Horeg Tabiran, 9 Orang Diamankan
Zulkifli Fahmi
Selasa, 9 April 2024 12:13:00
Murianews, Demak – Pihak kepolisian Polres Demak terpaksa mengamankan sembilan orang pelaku perusakan jembatan di Desa Babat, Kecamatan Kebonagung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah.
Penghancuran jembatan itu sempat viral di sejumlah platform media sosial. Salah satunya diunggah di akun Instagram @demakhariini, Senin (8/4/2024).
Dalam video yang beredar tampak para pemuda menghancurkan tepian jembatan menggunakan palu. Dijelaskan dalam unggahan tersebut, perusakan jembatan itu dilakukan dengan maksud agar truk pengangkut sound horeg dalam lewat saat malam Takbiran nanti.
Berdasarkan informasi, jembatan yang dirusak tersebut merupakan penghubung antara Kecamatan Dempet dan Kecamatan Kebonagung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah.
Melansir dari AyoSemarang, Selasa (9/4/2024), sembilan orang yang diamankan, satu di antaranya adalah kepala desa. Itu diungkapkan Kasat Reskrim Polres Demak, AKP Winardi.
”Saat ini sembilan orang terduga pelaku pengrusakan, telah kami amankan, satu orang kepala desa. Masih kami periksa,” kata Winardi.
Ia mengungkapkan, dari hasil pemeriksaan, jembatan dirusak agar dapat dilalui truk bermuatan sound sistem. Perusakan itu diketahui juga atas izin dari kepala desa tersebut.
”Ada tiga truk dan satu mobil pickup muatan sound sistem. Itu tidak bisa masuk melewati jembatan. Dari pemeriksaan sementara, perusakan tersebut atas ijin kepala desa,” lanjut Kasat Reskrim.
Para pelaku dapat dijerat Pasal 170 KUHP dengan pidana penjara paling lama 5 tahun 6 bulan dan Pasal 406 KHUP dengan hukuman penjara maksimal 2 tahun 8 bulan atau denda maksimal Rp. 4.500.000.
Selain mengamankan sembilan orang, polisi juga menindak truk tersebut dengan penilangan dan penahaan selama sebulan.
”Ini overload ya. Jadi kami lakukan penilangan dan penahanan armada di Polres Demak,” kata Kasat Lantas Polres Demak, AKP Lingga Ramadhani.
Sementara itu, salah seorang sopir truk, Eko Yatno mengaku tak mengetahui terkait keputusan warga merusak jembatan itu.
”Kita hanya ditugaskan untuk mengantar sound sistem. Tadi saya bilang ke warga, ini truk tidak bisa masuk karena sempit, silakan bagaimana,” ujar Eko.
Eko mengungkapkan sound sistem itu disewa dengan harga Rp 16 juta. Rencananya, sound tersebut digunakan untuk acara takbir mursal di desa tersebut.



