Rabu, 19 November 2025

Murianews, BaliPenjabat (Pj) Gubernur Jateng Nana Sudjana membahas pengelolaan Danau Rawa Pening di World Water Forum (WWF) ke-10 di Nusa Dua Bali, Selasa (21/5/2024).

Di kesempatan itu, Nana menjelaskan, Pemprov jateng berkomitmen untuk menjadikan Danau Rawa Pening bermanfaatn bagi masyarakat secara berkelanjutan.

Danau Rawa Pening diketahui berlokasi di Kabupaten Semarang. Danau tersebut menjadi muara dari 14 anak sungai dengan luas genangannya mencapai 1.850 hektare.

Tingkat elevasinya lebih dari 463 meter dan mampu menampung volume air hingga 48,15 juta meter kubik. Namun, danai tersebut memiliki tingka sedimentasi 778,93 ton tertahun.

Rawa Pening kini memiliki lokasi strategis. Sejak dibangunnya Tol Solo-Semarang, lokasi ini menjadi lebih mudah dijangkau.

Selain sebagai destinasi wisata, Danau Rawa Pening juga berfungsi sebagai irigasi, pemenuhan air baku PDAM, pembangkit listrik, mereduksi debit banjir, hingga perikanan darat.

Tak hanya itu, enceng gondok yang tumbuh di sana juga dimanfaatkan masyarakat sekitar untuk diolah menjadi kompos maupun bahan kerajinan.

Atas tingginya kebermanfaatan itu, Pemprov Jateng sangat mendukung upaya penyelamatan danau prioritas nasional tersebut. Komitmen Pemprov Jateng diwujudkan dengan dibentuknya tim pengelolaan Danau Rawa Pening, melalui SK Gubernur Jateng.

”Tim ini diketuai oleh Sekda Provinsi Jateng. Jadi ada lima pokja yang bekerja, dan ini merupakan kelompok yang kegiatannya dilakukan secara kolaborasi,” kata Nana.

Lima kelompok kerja itu bergerak di bidangnya masing-masing. Di mulai dari bidang penataan ruang dan kawasan, pembangunan infrastruktur, kelestarian lingkungan, pemberdayaan masyarakat dan kemitraan, serta perizinan dan investasi.

Mereka juga bertugas membangun kolaborasi, integrasi, sinkronisasi dan sinergi secara pentahelix, baik pemerintah pusat, Pemprov Jateng, Pemkab Semarang, akademisi, pemerhati lingkungan, dan sejumlah perusahaan.

Menurut Nana, banyak kegiatan yang telah terealisasi dalam pengelolaan Rawa Pening. Pengendalian pencemaran air, pengendalian sedimentasi, pembersihan enceng gondok, pengembangan desa wisata, dan pembentukan BUMDes telah dilakukan.

Komitmen kolaborasi pengelolaan Rawa Pening berkelanjutan it uterus dilakukan guna menjaga ekosistem perairan di sana yang lestari.

Dengan pengelolaan itu akan mampu memberi jaminan keberlangsungan pemanfaatan Danau Rawa Pening yang bermanfaat terhadap ketahanan pangan, ketahanan energi dan kesejahteraan masyarakat.

”Kami berharap adanya atensi dari berbagai pihak untuk berkolaborasi dan berkontribusi menjaga kelestarian dan kemanfaatan hal tersebut,” ungkapnya.

Sebagai informasi, kegiatan WWF ke-10 ini dilaksanakan pada 18-25 Mei 2024. Forum internasional ini dibuka oleh Presiden Joko Widodo dan dihadiri oleh perwakilan dari 60 negara.

Komentar

Jateng Terkini