1,4 Juta Ton Pupuk Bersubsidi Dialokasikan untuk Jateng
Zulkifli Fahmi
Kamis, 23 Mei 2024 10:12:00
Murianews, Semarang – Petani di wilayah Jawa Tengah mendapatkan alokasi sebanyak 1,4 juta ton pupuk bersubsidi. Alokasi itu seiring adanya penambahan dari pemerintah pusat menjadi 9,55 ton.
General Manager Wilayah 1 PT Pupuk Indonesia (Persero) Roh Eddy Andri Wismono mengatakan, di awal 2024 mulanya alokasi pupuk subsidi di tingkat pusat yakni 4,6 juta ton. Kemudian menjadi 9,55 juta ton.
Penambahan itu tertuang dalam Peraturan Menteri Pertanian Nomor 1/2024 tentang Perubahan atas Permentan Nomor 10/2022 tentang Tata Cara Penetapan Alokasi dan Harga Eceran Tertinggi Pupuk Bersubsidi Sektor Pertanian dan Keputusan Mentan Nomor 249/KPTS/SR.320/M/04/2024.
Jenis pupuk bersubsidi yang dialokasikan yakni, Urea, NPK, NPK Formula Khusus Kakao, dan Organik. Pupuk bersubsidi itu hanya diberikan untuk sembilan komoditas, yakni padi, jagung, kedelai, cabai, barang merah, bawang putih, tebu, kakao, dan kopi.
Saat ini, pupuk bersubsidi yang dialokasikan telah disalurkan ke gudang -gudang pupuk di daerah. Untuk proses pengambilannya, petani bisa menggunakan Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan kartu tani.
”Seperti disampaikan Pak Mentan (Menteri Pertanian), asal petani tersebut terdaftar di e-RDKK (Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Elektronik) maka pengambilan bisa menggunakan KTP,” katanya Kabupaten Semarang, Rabu (22/5/2024) seperti dikutip dari Antara, Kamis (23/5/2024).
Seiring dengan itu, ada pula penetapan harga baru untuk pupuk bersubsidi. Pupuk organik dibanderol seharga Rp 800 per kg. Sedangkan jenis lain masih sama, seperti Urea Rp 2.250 per kg, NPK Rp 2.300 per kg, dan NPK Kakao Rp 3.300 per kg.
Sejauh ini, pupuk urea menjadi pupuk bersubsidi dengan serapan terbesar di Jawa Tengah. Tapi, komposisi NPK juga mulai besar, dari semula 20-30 persen sekarang menjadi hampir 50 persen.
”Ini sedang kami siapkan penyaluran-penyaluran. Pada prinsipnya, Pupuk Indonesia siap menjalankan amanah untuk menyalurkan pupuk bersubsidi ke seluruh Indonesia,” katanya.
Ia mengatakan, di beberapa daerah, termasuk Jateng telah dilakukan langkah-langkah percepatan penyaluran. Tujuannya, agar petani segera melakukan pengambilan pupuk bersubsidi.
”Seperti melalui sosialisasi bahwa ini ada tambahan (alokasi, red.). Mungkin petani banyak yang tidak tahu, seperti di kabupaten-kabupaten. Ada pula penebusan bersama. Jadi, petani dikumpulkan untuk melakukan penebusan (pupuk bersubsidi) bareng-bareng,” kata Eddy
Murianews, Semarang – Petani di wilayah Jawa Tengah mendapatkan alokasi sebanyak 1,4 juta ton pupuk bersubsidi. Alokasi itu seiring adanya penambahan dari pemerintah pusat menjadi 9,55 ton.
General Manager Wilayah 1 PT Pupuk Indonesia (Persero) Roh Eddy Andri Wismono mengatakan, di awal 2024 mulanya alokasi pupuk subsidi di tingkat pusat yakni 4,6 juta ton. Kemudian menjadi 9,55 juta ton.
Penambahan itu tertuang dalam Peraturan Menteri Pertanian Nomor 1/2024 tentang Perubahan atas Permentan Nomor 10/2022 tentang Tata Cara Penetapan Alokasi dan Harga Eceran Tertinggi Pupuk Bersubsidi Sektor Pertanian dan Keputusan Mentan Nomor 249/KPTS/SR.320/M/04/2024.
Jenis pupuk bersubsidi yang dialokasikan yakni, Urea, NPK, NPK Formula Khusus Kakao, dan Organik. Pupuk bersubsidi itu hanya diberikan untuk sembilan komoditas, yakni padi, jagung, kedelai, cabai, barang merah, bawang putih, tebu, kakao, dan kopi.
Saat ini, pupuk bersubsidi yang dialokasikan telah disalurkan ke gudang -gudang pupuk di daerah. Untuk proses pengambilannya, petani bisa menggunakan Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan kartu tani.
”Seperti disampaikan Pak Mentan (Menteri Pertanian), asal petani tersebut terdaftar di e-RDKK (Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Elektronik) maka pengambilan bisa menggunakan KTP,” katanya Kabupaten Semarang, Rabu (22/5/2024) seperti dikutip dari Antara, Kamis (23/5/2024).
Seiring dengan itu, ada pula penetapan harga baru untuk pupuk bersubsidi. Pupuk organik dibanderol seharga Rp 800 per kg. Sedangkan jenis lain masih sama, seperti Urea Rp 2.250 per kg, NPK Rp 2.300 per kg, dan NPK Kakao Rp 3.300 per kg.
Sejauh ini, pupuk urea menjadi pupuk bersubsidi dengan serapan terbesar di Jawa Tengah. Tapi, komposisi NPK juga mulai besar, dari semula 20-30 persen sekarang menjadi hampir 50 persen.
”Ini sedang kami siapkan penyaluran-penyaluran. Pada prinsipnya, Pupuk Indonesia siap menjalankan amanah untuk menyalurkan pupuk bersubsidi ke seluruh Indonesia,” katanya.
Ia mengatakan, di beberapa daerah, termasuk Jateng telah dilakukan langkah-langkah percepatan penyaluran. Tujuannya, agar petani segera melakukan pengambilan pupuk bersubsidi.
”Seperti melalui sosialisasi bahwa ini ada tambahan (alokasi, red.). Mungkin petani banyak yang tidak tahu, seperti di kabupaten-kabupaten. Ada pula penebusan bersama. Jadi, petani dikumpulkan untuk melakukan penebusan (pupuk bersubsidi) bareng-bareng,” kata Eddy