Rabu, 19 November 2025

Murianews, Solo – Wakil Presiden Terpilih, Gibran Rakabuming Raka membantah anggaran makan gratis yang dicanangkannya bersama Prabowo Subianto dipotong menjadi Rp 7.500 per porsi.

Gibran megatakan, biaya yang dianggarakan untuk per porsi makanan yakni, Rp 15.000. Anggaran itu sudah diujicobakan sejak di Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

’’Biaya antara Rp15.000 itu, enggak ada namanya anggaran Rp 7.500. Sekali lagi, untuk generasi muda kita tidak boleh pelit,’’ katanya, saat meninjau uji coba makan bergizi gratis di SDN Tugu Solo, Jawa Tengah, Jumat (26/7/2024) seperti disiarkan Antara.

Kendati demikian, tak menutup kemungkinan biaya per porsi makan bergizi gratis di setiap daerah akan berbeda. Ia pun tak menyoalkannya.

’’Mungkin tiap kota costnya beda, itu nggak masalah. Ada penyesuaian, diganti menu tergantung komoditas,’’ katanya.

Saat uji coba makan bergizi gratis di SDN Tugu Solo, para siswa mendapatkan menu nasi, sayur, ayam, pisang, dan susu. Selama uji coba itu, pihaknya terbuka dengan masukan dari berbagai pihak.

’’Kami akan banyak menerima masukan dan evaluasi dari guru, orang tua, komite, ahli gizi. Ini masih proses uji coba pasti banyak masukan dan evaluasi,’’ katanya.

Selain di Sentul dan Solo, uji coba juga akan dilakukan di sejumlah daerah. Beberapa di antaranya yakni di Hambalang, Bogor, Jawa Barat dan Surabaya, Jawa Timur.

’’Untuk daerah 3T akan kami tambahi dalam waktu dekat, karena yang di Solo dan Sentul berjalan lancar akan kami tambahi daerah lain,’’ katanya.

Gibran mengungkapkan, kegiatan uji coba makan bergizi gratis itu didukung Gojek. Makanan yang disediakan pun dari UMKM.

’’Yang masak merchant Gojek jadi dari UMKM semua. Banyak yang dapat dampak dari kegiatan ini,’’ katanya.

Pada kesempatan yang sama, Wali Kota Solo Teguh Prakosa mengapresiasi dipilihnya Solo sebagai lokasi uji coba makan bergizi gratis.

’’Karena beliau kemarin sebagai Wali Kota Solo, maka Solo menjadi prioritas uji coba untuk makan yang berkualitas di sekolah,’’ katanya.

Ia mengatakan program tersebut baik untuk generasi penerus bangsa. Sebab, dengan penyiapan menu bergizi makan, maka Indonesia makin siap menghadapi bonus demografi.

’’Kalau ini bisa dijalankan seluruh Indonesia, maka bonus demografi 2045, kita tidak terlalu ngoyo menyiapkan anak-anak jadi lebih sehat jasmani dan rohani,’’ katanya.

Komentar

Jateng Terkini