Sabtu, 19 Juli 2025

Murianews, Banyumas – Dampak kekeringan di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah telah mencapai 43 desa yang tersebar di 10 kecamatan. Kekeringan juga berdampak pada 11.109 keluarga yang terdiri atas 35.111 jiwa.

Data tersebut diungkapkan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyumas, Budi Nugroho. Ia menyebut, data tersebut diambil per Rabu (18/9/2024).

Budi mengatakan, meski sempat hujan dengan intensitas tinggi pada awal September di sebagian wilayah Banyumas. Namun, belum bisa mengurangi dampak kekeringan di Banyumas.

Bahkan, kata dia, hujan tersebut sempat mengakibatkan terjadinya bencana banjir di tiga desa dan tanah longsor di satu desa.

’’Oleh karena itu, kami masih menyalurkan bantuan air bersih bagi warga yang terdampak kekeringan. Apalagi dalam beberapa hari terakhir, kondisi cuaca kembali kering,’’ katanya, seperti dikutip dari Antara, Rabu (18/9/2024).

Hingga saat ini, Budi melanjutkan, BPBD Banyumas telah menyalurkan bantuan air bersih hingga 1.165.000 liter bagi warga terdampak kekeringan maupun kebutuhan RSUD Banyumas dan Kantor Kecamatan Lumbir. Bantuan air bersih itu bersumber dari APBD Kabupaten Banyumas.

Bantuan air bersih juga datang dari PMI Banyumas sebanyak 280.000 liter, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citanduy sebanyak 55.000 liter, BBWS Serayu Opak 475.000 liter, dan organisasi kemasyarakatan serta dunia usaha sebanyak 110.000 liter.

’’Total bantuan air bersih yang telah disalurkan mencapai 402 tangki yang setara dengan 2.020.000 liter,’’ katanya.

Di kesempatan itu, pihaknya mengimbau masyarakat berhemat dalam menggunakan air bersih. Itu mengingat musim kemarau masih berlangsung hingga saat ini.

Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk tidak membuat api di hutan maupun lahan kering guna menghindari terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

’’Berdasarkan data sejak awal musim kemarau hingga saat ini, di Banyumas telah ada 18 kejadian karhutla dengan luasan lahan yang terbakar mencapai 48,2 hektare dan mengakibatkan satu korban jiwa,’’ kata Budi.

Komentar

Terpopuler