Pada pukul 22.00 WIB air pasang akan naik ke angka 0,7 meter dan naik lagi ke angka 0,8 meter pada pukul 23.00 WIB sampai 24.00 WIB.
Stasiun Meteorologi Maritim Tanjung Emas Semarang menjelaskan, akibat adanya aktivitas pasang air laut dapat memenuhi dinamika pesisir di wilayah Pantura Jateng, berupa rob.
Hal ini dapat berdampak pada terganggunya transportasi di sekitar pelabuhan dan pesisir, aktivitas petani garam dan perikanan darat, serta kegiatan bongkar muat di Pelabuhan.
Murianews, Demak – Rob diperkirakan bakal menggenangi wilayah pesisir Kota Semarang dan sekitarnya. Salah satunya di Jalan Kudus-Semarang, tepatnya di depan PT HIT Sayung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah.
Berdasarkan Informasi Prakiraan Pasang Surut wilayah Semarang yang diunggah di Instagram, Stasiun Meteorologi Maritim Tanjung Emas Semarang, @maritimsemarang, banjir rob disebabkan terjadinya pasang surut air laut yang melebihi batasnya.
’’Informasi Prakiraan Pasang Surut wilayah Semarang Sabtu, 19 Oktober 2024,’’ tulis Stasiun Meteorologi Maritim Tanjung Emas Semarang, seperti dikutip Murianews.com diunggah di Instagram-nya, Jumat (18/10/2024).
Stasiun Meteorologi Maritim Tanjung Emas Semarang, ketinggian air pasang diperkirakan akan melebihi batasnya, yakni 0,6 meter pada dini hari hingga pada pagi hari, Rabu (2/10/2024).
Tercatat, pada pukul 01.00 WIB, ketinggian air pasang mencapai 0,7 meter. Diperkirakan, kondisi tersebut berlangsung hingga 10.00 WIB.
Kemudian, pada pukul 11.00 WIB diperkirakan sudah mulai menurun. Namun, ketinggian air pasang berada pada batasnya, yakni 0,6 meter hingga pukul 12.00 WIB.
Selanjutnya, pada pukul 13.00 WIB sampai 20.00 WIB air pasang turun di bawah batasnya. Lalu, pada pukul 21.00 WIB diperkirakan kembali naik hingga batas maksimalnya, yakni 0,6 meter.
Pada pukul 22.00 WIB air pasang akan naik ke angka 0,7 meter dan naik lagi ke angka 0,8 meter pada pukul 23.00 WIB sampai 24.00 WIB.
Stasiun Meteorologi Maritim Tanjung Emas Semarang menjelaskan, akibat adanya aktivitas pasang air laut dapat memenuhi dinamika pesisir di wilayah Pantura Jateng, berupa rob.
Hal ini dapat berdampak pada terganggunya transportasi di sekitar pelabuhan dan pesisir, aktivitas petani garam dan perikanan darat, serta kegiatan bongkar muat di Pelabuhan.
’’Masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan siaga untuk mengantisipasi dampak dari banjir pesisir (rob) serta memperhatikan update informasi cuaca maritim dari BMKG,’’ lanjutnya.