Pj Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana mengatakan Menko Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) memberikan tenggat waktu dua pekan untuk diselesaikan.
Itu terungkap dalam pertemuan di Desa Singosari, Kecamatan Mojosongo, Kabupaten Boyolali yang mempertemukan pemilik UD Pramono dan ribuan peternak sapi perah dengan Zulhas serta pihak terkait.
Diketahui, masalah tunggakan pajak UD Pramono terjadi sejak 2018 lalu. Puncaknya, rekening UD Pramono diblokir para 10 Oktober 2024 lalu.
Dampaknya, Pramono tak bisa membayar pembelian susu dari peternak untuk disetorkan pada industri pengolahan susu (IPS) yang menerima. Pramono pun akhirnya menutup usahanya itu.
’’Kami akan tindaklanjuti untuk masalah pajak ini, sehingga kami harapkan produksi dan pemasaran agar segera normal kembali,’’ kata Nana.
Murianews, Boyolali – Persoalan pajak dan pemblokiran rekening milik pengepul susu perah UD Pramono di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah segera diselesaikan.
Pj Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana mengatakan Menko Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) memberikan tenggat waktu dua pekan untuk diselesaikan.
Itu terungkap dalam pertemuan di Desa Singosari, Kecamatan Mojosongo, Kabupaten Boyolali yang mempertemukan pemilik UD Pramono dan ribuan peternak sapi perah dengan Zulhas serta pihak terkait.
Ia mengatakan, penyelesaian masalah itu akan dilakukan bersama Pemkab Boyolali. Penyelesaian pun sudah dimulai dengan berkoordinasi dengan Kantor Pelayanan Pajak.
Diketahui, masalah tunggakan pajak UD Pramono terjadi sejak 2018 lalu. Puncaknya, rekening UD Pramono diblokir para 10 Oktober 2024 lalu.
Dampaknya, Pramono tak bisa membayar pembelian susu dari peternak untuk disetorkan pada industri pengolahan susu (IPS) yang menerima. Pramono pun akhirnya menutup usahanya itu.
’’Kami akan tindaklanjuti untuk masalah pajak ini, sehingga kami harapkan produksi dan pemasaran agar segera normal kembali,’’ kata Nana.
Pemasaran
Terkait pemasaran, Nana menjelaskan, langkah penyelesaian sudah diambil Pemerintah Pusat, Pemprov, dan Pemkab. Di mana, ada MoU di Kementerian Pertanian antara peternak, pengepul, dan IPS.
’’Insyaallah ke depan akan diterbitkan Peraturan Presiden. IPS harus lebih mengedepankan penggunaan susu lokal. Kita kawal proses ini,’’ ungkap Pj Gubernur Jateng.
Menko Bidang Pangan, Zulkifli Hasan mengatakan, berdasarkan silaturahmi dengan UD Pramono dan para peternak, diketahui ada beberapa permasalahan. Di antaranya pemblokiran rekening, kekurangan alat pendingin, dan pemasaran.
’’Ini kita bagi tugas, Pak Pramono ini rekeningnya masih diblokir. Itulah sebabnya enggak bisa membeli hasil peternak. Tadi sudah janji akan diselesaikan Gubernur dan Bupati, paling lambat dua minggu,’’ katanya.
Bantuan Pendingin
Mengenai masalah kekurangan alat pendingin, akan diberikan bantuan satu unit alat pendingin senilai sekitar Rp 400 juta. Sedangkan tentang pemasaran, sudah ada MoU di Kementerian Pertanian.
Sementara itu, pemilik UD Pramono, Pramono berterima kasih karena telah dibantu menyelesaikan satu persatu permasalahan yang dihadapi. Menurutnya, bantuan alat pendingin dan kebutuhan listrik akan membantu peningkatan produktivitas.
’’Dengan ini, nanti harga susu di peternak akan bisa saya naikkan,’’ ujarnya.