Andika menyebut, angka itu berkaitan dengan akses masyarakat terhadap sumber daya ekonomi, pendidikan, kesehatan, keadilan dan demokrasi dalam skala tertentu.
Mantan Panglima TNI itu menyebut, angka partisipasi sekolah di jateng masih berkisar 77,8 persen, kemudian akses kesehatan berkisar di 75 persen. Ia pun menargetkan, pada lima tahun ke depan angka-angka itu dapat meningkat.
Murianews, Semarang – Pasangan Calon Gubernur-Wakil Gubernur Jateng nomor urut satu Andika Perkasa-Hendrar Prihadi atau Hendi menargetkan angka kemiskinan ekstrem Jateng 0 persen pada 2029.
Dalam debat terakhir Pilgub Jateng 2024, Andika mengatakan, angka kemiskinan ekstrem Jateng bisa 0 persen bila dapat melakukan pertumbuhan ekonomi di antara 6-6,5 persen.
’’Kami merasa optimis bisa dilakukan, karena berbagai program yang kami tawarkan. Dengan demikian, kami berharap 2029, semua masyarakat Jawa Tengah akan lebih baik, baik dalam hal pendidikan, kesehatan,’’ katanya, Rabu (20/11/2024).
Di kesempatan itu, Andika mengungkapkan sejumlah data terkait kemiskinan, pendidikan, dan kesehatan.
Menurut data, Andika mengatakan jumlah rakyat miskin di Jawa Tengah saat ini berkisar di antara 10,47 persen atau sekitar 3,7 juta jiwa.
Andika menyebut, angka itu berkaitan dengan akses masyarakat terhadap sumber daya ekonomi, pendidikan, kesehatan, keadilan dan demokrasi dalam skala tertentu.
Jumlah Rakyat Miskin Jateng
Menurut data, Andika mengatakan jumlah rakyat miskin di Jawa Tengah saat ini berkisar di antara 10,47 persen atau sekitar 3,7 juta jiwa.
Andika menyebut, angka itu berkaitan dengan akses masyarakat terhadap sumber daya ekonomi, pendidikan, kesehatan, keadilan dan demokrasi dalam skala tertentu.
Mantan Panglima TNI itu menyebut, angka partisipasi sekolah di jateng masih berkisar 77,8 persen, kemudian akses kesehatan berkisar di 75 persen. Ia pun menargetkan, pada lima tahun ke depan angka-angka itu dapat meningkat.
