Berdasar informasi warga yang kehilangan keluarganya di Kecamatan Petungkriono disebutkan ada delapan orang dan yang mengalami luka-luka sebanyak 13 orang.
”Adapun untuk proses evakuasi korban tanah longsor akan dilakukan hingga petang hari, apabila kondisi tidak hujan. Kami tetap mengutamakan keselamatan para petugas agar berhati-hati dan akan dihentikan apabila turun hujan,” katanya.
Murianews, Pekalongan – Jumlah korban meninggal longsor Pekalongan di Kecamatan Petungkriono bertambah, yakni dari sebelumnya 17 orang menjadi 20 orang.
Penambahan jumlah korban meninggal itu menyusul ditemukannya tiga korban dalam pencarian pada hari ketiga, Rabu (22/1/2025).
”Ya, hingga Rabu siang ini, ditemukan lagi tiga korban, sehingga berjumlah 20 orang,” kata Sekretaris Daerah Kabupaten Pekalongan Yulian Akbar, seperti dikutip dari Antara.
Yulian Akbar mengatakan, proses pencarian korban meninggal dan evakuasi masih terus dilakukan meski kondisi cuaca tampak mendung di lokasi kejadian.
”Kondisi cuaca tidak hujan, tetapi mendung, sehingga kami mengingatkan pada petugas Basarnas maupun sukarelawan agar tetap berhati-hati saat melakukan pencarian korban meninggal dunia,” katanya.
Yulian Akbar mengatakan pencarian korban masih tetap menggunakan alat manual, karena untuk mendatangkan alat berat tidak mungkin dilakukan mengingat akses menuju ke lokasi tertimbun longsor.
Tanggap Darurat 14 Hari ke Depan
Berdasar informasi warga yang kehilangan keluarganya di Kecamatan Petungkriono disebutkan ada delapan orang dan yang mengalami luka-luka sebanyak 13 orang.
Pemkab Pekalongan sendiri telah mengeluarkan kebijakan tangggap darurat hingga 14 hari ke depan dengan adanya bencana itu.
”Adapun untuk proses evakuasi korban tanah longsor akan dilakukan hingga petang hari, apabila kondisi tidak hujan. Kami tetap mengutamakan keselamatan para petugas agar berhati-hati dan akan dihentikan apabila turun hujan,” katanya.