Minggu, 16 Februari 2025

Murianews, Pekalongan – Operasi pencarian korban banjir dan tanah longsor di Desa Kasimpar, Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah resmi ditutup, Senin (27/1/2025).

Penutupan dilakukan Kepala Kantor Basarnas Semarang, Budiono bersama Dandim Pekalongan Letkol Inf Rizky Aditya.

Ditutupnya operasi SAR itu sudah sesuai prosedur yakni berlangsung tujuh hari atau bisa lebih cepat ketika seluruh korban sudah ditemukan.

Budiono mengatakan, pada Sabtu (26/1/2025) seluruh korban longsor berhasil dievakuasi dan diidentifikasi tim SAR gabungan sesuai laporan kehilangan yang masuk.

Sementara, korban terakhir, Teguh Imanto warga Kayupuring, Kecamatan Petungkriyono ternyata bukan korban dari kejadian tanah longsor di Desa Kasimpar.

Ternyata, Teguh Imanto merupakan korban terseret arus Sungai Welo yang meluap hingga di atas Jembatan Sepingit atau Tinalum.

”Di mana saat meluap itu korban melintas dan terseret arus,” beber Budiono dalam keterangan tertulisnya.

Upaya pencarian Teguh Imanto di Sungai Welo dari bawah Kafe Allo hingga Objek Wisata Black Canyon yang berada tak jauh dari Jembatan Sepingit sudah dilakukan.

Keluarga Mengikhlaskan...

  • 1
  • 2

Komentar

Terpopuler