Berdasarkan perkiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) curah hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi masih terjadi di beberapa daerah, Jateng.
Puncaknya diperkirakan terjadi pada Februari ini hingga Maret 2025 mendatang. Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana pun mengimbau masyarakat untuk selalu waspada.
Ia juga menginstruksikan seluruh pemangku kebijakan di daerah mulai dari kepala daerah sampai kepala desa terus memantau informasi dari BMKG.
Nana juga mengimbau masyarakat di daerah rawan bencana tanah longsor, seperti di lereng perbukitan dan gunung agar mengungsi lebih dulu sampai cuaca membaik.
Jumlah itu terdiri dari 40 bencana banjir, 6 bencana tanah longsor, 5 bencana karena cuaca ekstreme, dan tiga kebakaran bangunan.
Dari sejumlah bencana itu, sebanyak 25 orang meninggal karena longsor di Kabupaten Pekalongan dan masing-masing 1 orang meninggal di Brebes dan Kendal.
Murianews, Semarang – Bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, hingga angin kencang akibat dampak cuaca ekstrem masih mengancam Jawa Tengah (Jateng) hingga beberapa pekan ke depan.
Berdasarkan perkiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) curah hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi masih terjadi di beberapa daerah, Jateng.
Puncaknya diperkirakan terjadi pada Februari ini hingga Maret 2025 mendatang. Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana pun mengimbau masyarakat untuk selalu waspada.
Ia juga menginstruksikan seluruh pemangku kebijakan di daerah mulai dari kepala daerah sampai kepala desa terus memantau informasi dari BMKG.
Nana juga mengimbau masyarakat di daerah rawan bencana tanah longsor, seperti di lereng perbukitan dan gunung agar mengungsi lebih dulu sampai cuaca membaik.
Sejumlah bencana hidrometeorologi sendiri sudah melanda di Jateng pada awal 2025. Berdasarkan data BPBD Jateng, 54 kejadian bencana terjadi pada periode 1 Januari-2 Februari 2025.
Jumlah itu terdiri dari 40 bencana banjir, 6 bencana tanah longsor, 5 bencana karena cuaca ekstreme, dan tiga kebakaran bangunan.
Dari sejumlah bencana itu, sebanyak 25 orang meninggal karena longsor di Kabupaten Pekalongan dan masing-masing 1 orang meninggal di Brebes dan Kendal.
Doa Bersama...
Di acara Jateng Bersholawat dalam rangka Isra Mikraj di Halaman Kantor Gubernur Jateng, Senin (3/2/2025) malam, Nana mengajak seluruh warga Jateng untuk berdoa bersama.
Yakni, berdoa agar wilayah Jateng segera lepas dari musibah bencana dan tanah longsor yang disebabkan cuaca ekstrem.
”Beberapa hari terakhir, Jawa Tengah selalu dalam kondisi hujan. (Hari ini) kita niatnya baik, berdoa, dan memohon kepada Allah untuk Jawa Tengah. Semoga segera lepas dari bencana yang ada di beberapa kabupaten/kota, khususnya di Pekalongan, Grobogan, dan daerah lainnya,” kata Nana di depan ribuan jemaah.
Di kesempatan itu, Nana juga mengajak masyarakat untuk mendoakan para korban bencana agar senantiasa diberi ketabahan dan kekuatan untuk bangkit kembali.
”Mari kita doakan bersama, korban meninggal husnul khotimah, serta saudara-saudara lain yang terdampak musibah senantiasa diberikan kekuatan dan ketabahan, serta dapat segera bangkit untuk melanjutkan aktivitas kehidupan,” katanya.
Hadir dalam kesempatan itu, Sekretaris Daerah Provinsi Jateng Sumarno, perwakilan Forum Komunikasi Pimpinan daerah (Forkopimda) Jateng, Gus Azmi, Habib Muhammad bin Fasid Al Muthohar, para kiai dan ulama, serta ribuan masyarakat dari berbagai daerah.