Rabu, 19 Februari 2025

Murianews, SemarangBencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, hingga angin kencang akibat dampak cuaca ekstrem masih mengancam Jawa Tengah (Jateng) hingga beberapa pekan ke depan.

Berdasarkan perkiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) curah hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi masih terjadi di beberapa daerah, Jateng.

Puncaknya diperkirakan terjadi pada Februari ini hingga Maret 2025 mendatang. Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana pun mengimbau masyarakat untuk selalu waspada.

Ia juga menginstruksikan seluruh pemangku kebijakan di daerah mulai dari kepala daerah sampai kepala desa terus memantau informasi dari BMKG.

Nana juga mengimbau masyarakat di daerah rawan bencana tanah longsor, seperti di lereng perbukitan dan gunung agar mengungsi lebih dulu sampai cuaca membaik.

Sejumlah bencana hidrometeorologi sendiri sudah melanda di Jateng pada awal 2025. Berdasarkan data BPBD Jateng, 54 kejadian bencana terjadi pada periode 1 Januari-2 Februari 2025.

Jumlah itu terdiri dari 40 bencana banjir, 6 bencana tanah longsor, 5 bencana karena cuaca ekstreme, dan tiga kebakaran bangunan.

Dari sejumlah bencana itu, sebanyak 25 orang meninggal karena longsor di Kabupaten Pekalongan dan masing-masing 1 orang meninggal di Brebes dan Kendal.

Doa Bersama...

  • 1
  • 2

Komentar