Murianews, Purworejo – Kelas siswa SD Negeri 2 Pangenjuritengah, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah yang jadi korban menghirup parfum sempat diliburkan.

Diketahui, sebanyak sembilan siswa kelas VI SDN 2 Pangenjuritengah mengeluhkan pusing dan berkeringat dingin usai menghirup parfum yang disemprotkan ke kipas angin.

Peristiwa itu terjadi, Senin (10/2/2025) siang. Sembilan siswa itu sempat mendapatkan perawatan di sekolah sebelum akhirnya dilarikan ke Rumah Sakit untuk mencegah hal yang tak diinginkan.

Kepala SDN 2 Pangenjuritengah Endang Fitriani mengatakan, kelas VI sempat diliburkan pada Selasa (11/2/2025). Namun, para siswa kembali masuk, Rabu (12/2/2025) setelah ruang kelas dinilai sudah nyaman dan aman.

Dia juga menyebut para siswa sudah membaik setelah sempat dilarikan ke RS. Kini, siswa-siswa tersebut dinyatakan sehat.

”Alhamdulillah beberapa saat kemudian satu per satu setelah diobservasi membaik dan diizinkan pulang bersama orang tua masing-masing. Kami pantau keadaannya di rumah malam tadi dan pagi ini tadi kami tanyakan juga, semuanya alhamdulillah sehat walafiat,” jelas Endang, seperti dikutip dari Detik.com, Rabu (12/2/2025).

Ia menjelaskan dari sembilan siswa tersebut, empat di antaranya laki-laki dan lima anak perempuan. Mereka sebelumnya mainan parfum dan disemprotkan ke kipas angin.

Ketika pembelajaran di jam terakhir, sembilan anak tersebut mengeluhkan pusing. Mereka kemudian diminta keluar untuk diberikan minyak kayu putih agar menetralisir aroma menyengat dari parfum.

Parfum Diamankan Polisi...

Dia mengatakan parfum dibawa oleh para siswa itu berjumlah enam botol. Parfum tersebut kemudian diamankan oleh polisi.

”Iya, membawa sendiri masing-masing, ada enam parfum. Sekarang (parfum itu) diamankan ke Polsek Purworejo. Satu kelas ada 24 siswa, tapi kemarin yang hadir 22 karena ada yang ikut lomba,” pungkas Endang.

Kapolsek Purworejo, AKP Bruyi Rohman Warsito, mengatakan kemarin pihaknya langsung mengecek ke lokasi kejadian.

”Sudah kita tangani, jadi memang ada kejadian itu. Ya kita sosialisasi karena itu kecerobohan anak-anak, untuk berhati-hati lagi agar tidak terulang dan pihak sekolah untuk mengawasi. Belum ada tindak pidananya, ya namanya juga anak-anak,” kata Kapolsek.