Saat ini proses pencarian dua awak kapal yang hilang masih dilakukan. Tim SAR gabungan melakukan upaya pencarian di sekitar lokasi tenggelamnya kapal.
Sebelumnya, KM Sumber Rizki berangkat dari Dermaga TPI Kabupaten Batang, Selasa (11/2/2025) sekira pukul 17.00 WIB. Mereka sempat menebar jaring sebelum akhirnya tenggelam Rabu (12/2/2025) pukul 04.00 WIB.
Kapten KM Sumber Rizqi, Dono (43) warga Tragung, Kecamatan Tulis, Batang mengatakan, saat berlayar, kapal dalam kondisi sehat dan gelombang laut juga tak terlalu tinggi.
Kondisi itu membuat semua awak kapal panik. Belum lagi saat itu kondisi masih gelap.
Para awak kapal kemudian menyalakan senter untuk meminta bantuan kapal lainnya. Tak berapa lama, kapal pun terbalik dan membuat para awak kapal tercebur ke laut.
”Semuanya panik, gelap semua, kita pakai senter untuk menanda perahu lain yang lewat,” katanya seperti dikutip dari Detik.com, Rabu (12/2/2025).
Murianews, Pekalongan – Kapal nelayan KM Sumber Rizki tenggelam di perairan Pekalongan. Sebanyak 15 awak kapal berhasil selamat, namun satu orang ditemukan meninggal dan dua lainnya dinyatakan hilang.
Saat ini proses pencarian dua awak kapal yang hilang masih dilakukan. Tim SAR gabungan melakukan upaya pencarian di sekitar lokasi tenggelamnya kapal.
Sebelumnya, KM Sumber Rizki berangkat dari Dermaga TPI Kabupaten Batang, Selasa (11/2/2025) sekira pukul 17.00 WIB. Mereka sempat menebar jaring sebelum akhirnya tenggelam Rabu (12/2/2025) pukul 04.00 WIB.
Kapten KM Sumber Rizqi, Dono (43) warga Tragung, Kecamatan Tulis, Batang mengatakan, saat berlayar, kapal dalam kondisi sehat dan gelombang laut juga tak terlalu tinggi.
Namun, kapal tiba-tiba mulai oleng saat menarik jaring. Bagian buritan kapal pun mulai tenggelam.
Kondisi itu membuat semua awak kapal panik. Belum lagi saat itu kondisi masih gelap.
Para awak kapal kemudian menyalakan senter untuk meminta bantuan kapal lainnya. Tak berapa lama, kapal pun terbalik dan membuat para awak kapal tercebur ke laut.
”Semuanya panik, gelap semua, kita pakai senter untuk menanda perahu lain yang lewat,” katanya seperti dikutip dari Detik.com, Rabu (12/2/2025).
Ditolong Empat Kapal Nelayan...
Beruntung, saat itu ada empat kapal nelayan dari Pemalang yang melintas. Mereka pun memberikan pertolongan dan di bawa ke TPI Ketapang di Ulujami, Pemalang.
”Alhamdulillah ada empat perahu yang lewat, kita diselamatkan dibawa ke Pemalang sini,” ungkapnya, seperti dikutip
Nahkota KM Rukun Mulya Nursalim yang menjadi salah satu penolong belasan awak KM Sumber Rizki mengatakan, para korban bertahan dengan pelampung ancak.
”Kondisi masih gelap, sekitar pukul lima pagi atau lebih. Kami masih mencari rajungan atau kepiting, masuk perairan Pekalongan, lalu melihat sinyal berkas cahaya,” kata Nursalim, warga Danasari, Kabupaten Pemalang, Rabu (12/2/2025).
Melihat itu, empat kapal nelayan Pemalang jenis sopek badong yang sedang mencari rajungan atau kepiting itu mendekat.
Empat kapal itu ialah KM Berkah Mulya, KM Mega Jaya, KM Jembar Rejeki, dan KM Rukun Mulya yang dinahkodai Nursalim.
”Dari sana (korban) ngasih kode pakai lampu senter. Kami ke sana, dari jauh hanya melihat senter. Terus semakin dekat banyak hitam-hitam terombang-ambing,” ujar Nursalim.
Suasana Panik...
Setelah didekati, ternyata para awak kapal KM Sumber Rizki sudah terapung. Kapal yang mereka tumpangi pun sudah karam tak terlihat.
”Suasana panik semua, kita berupaya keras menyelamatkan. Kita tanya ada berapa orang semuanya,” sambung dia.
Total ada 16 orang yang berhasil dievakuasi. Tapi satu orang di antaranya sudah dalam kondisi meninggal dunia.
Empat kapal penolong itu kemudian membawa belasan awak kapal nelayan nahas itu ke TPI Ketapang di Ulujami, Pemalang.
”Kita bawa ke sini (TPI Ketapang), sekalian kita bongkar hasil laut. Kita kemudian laporan ke pihak terkait,” pungkas Nursalim.