Empat truk yang viral dengan sebutan ’Optimus Prime’ itu tampak terparkir di Jalan Raya Desa Jatiluhur, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten kebumen.
Mereka tiba di Kebumen setelah menempuh perjalanan sekitar 11 hari. Rombongan truk sebelumnya sempat terjebak di Tol Klaten karena kesulitan keluar.
Meski begitu, para sopir dan kru lainnya merasa capek dan perlu beristirahat di siang hari. Sebab, mereka harus menempuh perjalanan di malam hari.
”Enggak ada kendala, cuma lelah doang. Perjalanan lancar-lancar saja, dikawal juga sama TNI, aman,” kata Asep seperti dikutip dari Detik.com, Selasa (18/2/2025).
Diketahui, truk itu mengangkut tabung raksasa sepanjang 40 meter dengan diameter 3 meter. Truk tersebut memulai perjalanannya dari Pelabuhan Tanjung Emas Semarang menuju Banjarnegara.
Terdapat 14 truk dalam rombongan pengangkut autoclave. Mereka menempuh perjalanan dengan rute memutar dari Semarang-Solo-Jogja-Purworejo-Kebumen-Banyumas-Banjarnegara.
Murianews, Kebumen – Rombongan truk autoclave atau tabung raksasa tiba di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, Selasa (18/2/2025).
Empat truk yang viral dengan sebutan ’Optimus Prime’ itu tampak terparkir di Jalan Raya Desa Jatiluhur, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten kebumen.
Mereka tiba di Kebumen setelah menempuh perjalanan sekitar 11 hari. Rombongan truk sebelumnya sempat terjebak di Tol Klaten karena kesulitan keluar.
Saat beristirahat, salah satu sopir truk autoclave, Asep (50) mengaku tak ada kendala yang berarti saat perjalanan.
Meski begitu, para sopir dan kru lainnya merasa capek dan perlu beristirahat di siang hari. Sebab, mereka harus menempuh perjalanan di malam hari.
”Enggak ada kendala, cuma lelah doang. Perjalanan lancar-lancar saja, dikawal juga sama TNI, aman,” kata Asep seperti dikutip dari Detik.com, Selasa (18/2/2025).
Diketahui, truk itu mengangkut tabung raksasa sepanjang 40 meter dengan diameter 3 meter. Truk tersebut memulai perjalanannya dari Pelabuhan Tanjung Emas Semarang menuju Banjarnegara.
Untuk menuju tujuan tersebut, truk harus menempuh perjalanan di malam hari dan melalui jalur Tol. Sebab, dimensinya tak memungkinkan truk melintasi perkotaan.
Terdapat 14 truk dalam rombongan pengangkut autoclave. Mereka menempuh perjalanan dengan rute memutar dari Semarang-Solo-Jogja-Purworejo-Kebumen-Banyumas-Banjarnegara.
Sengaja Memutar...
”Ya emang sengaja muter lebih jauh biar aman karena ada jalur biasa yang tidak bisa diaktifkan, makanya mending muter yang penting aman,” imbuhnya.
Asep mengatakan, selama perjalanan ia juga tak bisa asal-asalan. Ia mengungkapkan, tak ada target kapan harus tiba di Banjarnegara.
”Jalannya juga pelan-pelan yang penting sampai selamat, enggak ada target harus sampai Banjarnegara kapan,” imbuhnya.
Salman Alfarizi (21), salah satu kernet truk menjelaskan, autoclave yang diangkut merupakan mesin oven hebel bata ringan. Barang tersebut, diimpor dari China.
Setelah dimuat di Pelabuhan Tanjungmas Semarang, truk mulai perjalanan pada Jumat (7/2) dengan tujuan Banjarnegara.
Ia menjelaskan, perjalanan truk memang harus perlahan dan hanya dapat dilakukan di malam hari. Sementara pagi hingga sore, sopir dan kru truk menggunakannya untuk beristirahat.
”Perjalanan dimulai dari jam 22.00 WIB sampai jam 04.00 kalau enggak jam 05.00 pagi. Terus istirahat, jadi jalan malam aja karena aturannya seperti itu,” tambahnya.