Kabar itu mencuat dan tersiar di berbagai media. Dalam informasi itu disebutkan, Novi dipecat diduga buntut dari persoalan lagu Bayar Bayar Bayar.
Menanggapi itu, Wakil Bupati (Wabup) Purbalingga Dimas Prasetyahani mengaku belum mendalami kabar tersebut. Ia pun masih belum bisa memberikan banyak komentar.
”Saya belum mendalami itu. Mungkin nanti saya dalami dulu ya, saya belum bisa berkomentar lebih banyak,” kata Wabup, seperti dikutip dari Antara, Sabtu (22/2/2025).
Meski begitu, Dimas menyatakan akan pasang badan untuk melindungi warga Purbalingga jika ada yang mengancam atau mengintimidasi mereka.
”Kalau kami pribadi untuk bersenimannya, untuk di bidang seninya tentunya kami mendukung. Tapi kalau terkait kritik dan lain-lainnya, kami tidak bisa sedalam itu ya karena itu hak masing-masing orang untuk mengkritisi instansi ataupun lembaga pemerintahan yang ada,” katanya.
Menurutnya kritik boleh saja diberikan. Namun, sebagai anak muda harus tetap teguh dengan tata krama.
Murianews, Purbalingga – Vokalis band Sukatani Novi Citra Indriyati alias Twister Angel dikabarkan dipecat dari salah satu sekolah dasar di Purbalingga, tempatnya mengajar.
Kabar itu mencuat dan tersiar di berbagai media. Dalam informasi itu disebutkan, Novi dipecat diduga buntut dari persoalan lagu Bayar Bayar Bayar.
Menanggapi itu, Wakil Bupati (Wabup) Purbalingga Dimas Prasetyahani mengaku belum mendalami kabar tersebut. Ia pun masih belum bisa memberikan banyak komentar.
”Saya belum mendalami itu. Mungkin nanti saya dalami dulu ya, saya belum bisa berkomentar lebih banyak,” kata Wabup, seperti dikutip dari Antara, Sabtu (22/2/2025).
Meski begitu, Dimas menyatakan akan pasang badan untuk melindungi warga Purbalingga jika ada yang mengancam atau mengintimidasi mereka.
Di kesempatan itu, Dimas menyatakan dukungannya pada Sukatani untuk berkesenian di bidang musik dan menyampaikan kritik asalkan kritikan yang membangun.
”Kalau kami pribadi untuk bersenimannya, untuk di bidang seninya tentunya kami mendukung. Tapi kalau terkait kritik dan lain-lainnya, kami tidak bisa sedalam itu ya karena itu hak masing-masing orang untuk mengkritisi instansi ataupun lembaga pemerintahan yang ada,” katanya.
Menurutnya kritik boleh saja diberikan. Namun, sebagai anak muda harus tetap teguh dengan tata krama.
Budaya Ketimuran...
Ia menjelaskan, Indonesia merupakan bangsa dengan budaya ketimuran yang mengutamakan sopan santun, sehingga kritik itu betul-betul berefek positif dan membangun.
Meski begitu, dia mengakui dari sisi bahasa dan sebagainya, perspektif setiap orang pasti berbeda-beda dalam menanggapi kritik. Sebab, tidak menutup kemungkinan ada yang mengatakannya kasar atau tidak kasar dan sebagainya.
”Tetapi menurut kami ya selama kritik itu membangun, ya sah-sah saja, sehingga jangan sampai membungkam masyarakat yang kritis terhadap kelembagaan maupun instansi yang ada di negara ini,” katanya.
Nama band Sukatani menjadi viral belakangan ini. Lagu bayar bayar bayar yang mereka nyanyikan dalam album Gelap Gempita yang rilis pada 24 Juli 2023.
Namun belakangan, lagu Bayar Bayar Bayar ditarik dari peredaran di platform musik streaming. Mereka diduga diintimidasi anggota Ditressiber Polda Jateng.
Para personel Sukatani, Muhammad Syifa Al Lufti alias Alectroguy sang gitaris dan produser serta Novi Citra alias Twister Angel sebagai vokalis pun meminta maaf.
Ungkap Identitas ke Publik...
Bahkan, untuk pertama kalinya mereka tampil di depan publik tanpa penutup kepala atau topeng. Padahal, mereka selalu mengenakannya ketika manggung.
”Mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada Bapak Kapolri dan institusi Polri atas lagu ciptaan kami dengan judul lagu Bayar Bayar Bayar yang liriknya bayar polisi yang telah kami nyanyikan sehingga viral di beberapa platform media sosial,” ucap Alectroguy dalam instagram Sukatani belum lama ini.
Untuk diketahui, di dalam lagu Bayar Bayar Bayar terdapat lirik ’bayar polisi’ yang dianggap menyinggung polisi.
”Sebenarnya lagu itu saya ciptakan untuk oknum kepolisian yang melanggar peraturan,” lanjut Alectroguy.