Itu disampaikannya usai menghadiri Forum OPD Renstra 2025-2029 dan Renja 2026 Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Jateng di Deram Light World Media Ungaran, Kamis (17/4/2025).
Dalam acara bertajuk Ternak Jateng Urip dan Nguripi (Teja Ungu), Sumanto mengatakan, 70 persen keberhasilan peternak dan petani ada pada bibit yang berkualitas.
”Penyediaan bibit berkualitas, baik ternak maupun tanaman apapun termasuk padi harus dilakukan oleh pemerintah,” kata Sumanto.
”Pemerintah harus uji coba dulu hasil risetnya. Setelah itu baru diserahkan kepada petani dan peternak,” katanya.
Murianews, Semarang – Ketua DPRD Jateng Sumanto mendorong pemerintah untuk terus melakukan riset dan pengembangan bibit ternak maupun tanaman yang berkualitas. Sebab, bibit berkualitas menjadi salah satu penentu keberhasilan para petani maupun peternak.
Itu disampaikannya usai menghadiri Forum OPD Renstra 2025-2029 dan Renja 2026 Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Jateng di Deram Light World Media Ungaran, Kamis (17/4/2025).
Dalam acara bertajuk Ternak Jateng Urip dan Nguripi (Teja Ungu), Sumanto mengatakan, 70 persen keberhasilan peternak dan petani ada pada bibit yang berkualitas.
”Penyediaan bibit berkualitas, baik ternak maupun tanaman apapun termasuk padi harus dilakukan oleh pemerintah,” kata Sumanto.
Politisi PDIP itu perkembangan yang semakin maju dan tantangan ke depan mendesak pemerintah untuk terus melakukan riset terkait penyediaan bibit berkualitas.
”Pemerintah harus uji coba dulu hasil risetnya. Setelah itu baru diserahkan kepada petani dan peternak,” katanya.
Kebijakan Utama Pemerintah...
Sumanto mengatakan, menyejahterakan peternak dan petani harus menjadi kebijakan utama pemerintah. Selain penyediaan bibit berkualitas, pemberian subsidi dan peningkatan harga jual produksi peternak dan petani harus dilakukan.
”Produksi daging dan susu di Jawa Tengah menempati peringkat kedua se-Jawa. Tapi yang utama bagaimana itu terus ditingkatkan, agar bisa menjadi bagian kesejahteraan petani dan peternak,” ujarnya.
Sementara itu, Plt Kepala Disnakkeswan Jawa Tengah, Ignatius Haryanta Nugraha mengatakan penyediaan bibit yang sudah berjalan baik yakni pada unggas.
Namun, untuk ternak ruminansia, seperti sapi, kambing, domba dan kerbau, masih diupayakan. Menurutnya, ternak lokal perlu effort atau upaya untuk pemerintah bisa menyediakan bibit ternak berkualitas.
”Di situlah peran pemerintah, kita memiliki UPT-UPT untuk menghasilkan bibit ternak dalam bentuk sperma beku yang kita jual kepada masyarakat dengan harga yang sangat murah,” jelasnya.
Ia menambahkan, bibit ternak yang dihasilkan antara lain sapi, kambing, itik, dan ayam. Pihaknya siap menjamin kualitas ternak sebelum dipasarkan kepada masyarakat.
”Kita juga melakukan pendampingan kepada peternak agar mereka bisa menerapkan prinsip good breeding practice, sehingga ternak yang dihasilkan betul-betul layak untuk dikembangkan sebagai ternak bibit yang ada di Jawa tengah,” ungkapnya.