Berdasarkan data BPBD Demak, desa yang tergenang banjir yakni lima desa di Kecamatan Bonang, satu desa di Karangtengah, dua desa di Sayung, dua desa di Guntur, dan satu desa di Kebonagung.
Pelaksana tugas Kepala Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Demak Agus Musyafak mengatakan, banjir terjadi Jumat (16/5/2025) malam setelah tanggul Sungai Tuntang Jebol di wilayah Grobogan.
Karena airnya melimpas dan menuju Demak, Sungai Tuntang akhirnya tak mampu menampung debit air yang terus meningkat. Tanggul Sungai Tuntang di Desa Karangrejo, Kecamatan Bonang pun jebol.
Panjang jebolan mencapai 10 meteran. Akibatnya, air langsung melimpas dan menggenangi permukiman warga.
Agus Musyafak mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana terkait perbaikan tanggul tersebut.
Murianews, Demak – Banjir demak akibat jebolnya tanggul dan luapan Sungai Tuntang telah menggenangi 11 desa yang tersebar di lima kecamatan.
Berdasarkan data BPBD Demak, desa yang tergenang banjir yakni lima desa di Kecamatan Bonang, satu desa di Karangtengah, dua desa di Sayung, dua desa di Guntur, dan satu desa di Kebonagung.
Pelaksana tugas Kepala Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Demak Agus Musyafak mengatakan, banjir terjadi Jumat (16/5/2025) malam setelah tanggul Sungai Tuntang Jebol di wilayah Grobogan.
Karena airnya melimpas dan menuju Demak, Sungai Tuntang akhirnya tak mampu menampung debit air yang terus meningkat. Tanggul Sungai Tuntang di Desa Karangrejo, Kecamatan Bonang pun jebol.
Panjang jebolan mencapai 10 meteran. Akibatnya, air langsung melimpas dan menggenangi permukiman warga.
Agus Musyafak mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana terkait perbaikan tanggul tersebut.
Belum Bisa Tertangani...
BPBD Demak menyiapkan trucuk bambu dan sesek guna perbaikan sementara. Proses perbaikan darurat itu juga dibantu alat berat dari BBWS Pemali Juana.
”Hanya saja, hasil pemantauan kemarin (19/5/2025), penanganan belum bisa dilakukan, karena debit air masih tinggi dan arus masih deras. Kami menunggu hari ini jika kondisinya memungkinkan akan dilakukan penambalan tanggul jebol,” ujarnya.
Meskipun dampak banjir terjadi di sejumlah desa, tidak sampai masuk rumah warga, karena hanya menggenangi persawahan. Sedangkan terparah di Desa Karangreja (Kecamatan Bonang) dan Ploso (Kecamatan Karangtengah).
”Kami juga sudah menyiapkan perahu untuk evakuasi serta armada pengangkut ketika dibutuhkan,” ujarnya.