Agenda itu rencananya berlangsung selama Juli, yakni 1-31 Juli 2025. Ahmad Luthfi menargetkan perputaran ekonomi pada kegiatan itu mencapai Rp 10 triliun.
”Kegiatan ini dalam rangka menumbuhkan ekonomi baru. Di mana hari ini telah dibuka, target capaiannya adalah Rp10 triliun dan saya yakin kita bisa melakukan itu,” kata Ahmad Luthfi usai Opening Ceremony SGS 2025.
Ahmad Luthfi optimis target yang dicanangkan dapat terealisasi. Itu mengingat banyaknya agenda dalam Soloraya Great Sale.
Sejumlah kegiatan yang diselenggarakan di di antaranya, Pesta Belanja dengan diskon mencapai 80 persen di mal, pusat perbelanjaan, bisnis retail, pasar tradisional, merchant, UMKM, dan sentra industri kreatif se-Soloraya.
Kemudian, Pesta Wisata yang melibatkan hotel, travel agent, airline, KAI, pengelola objek atau atraksi wisata, budaya, kuliner, dan pusat oleh-oleh.
Tak hanya itu, ada juga Pesta Investasi yang meliputi Solo Raya Investment, Trade, Tourism Expo dan Forum. Serta Pesta Hadiah, di mana setiap pembelian di merchandise/tenant peserta Soloraya Great Sale berkesempatan mendapatkan hadiah utama 1 unit mobil dan hadiah menarik lainnya.
”Ada tourism, ada investasi, ada UMKM, dan ada perdagangan, yang secara tidak langsung mengoneksikan di eks karesidenan Soloraya yakni Solo, Wonogiri, Klaten, Boyolali, Sragen, Karanganyar, dan Sukoharjo. Jadi ini bersama-sama untuk menumbuhkan ekonomi baru,” jelasnya.
Murianews, Solo – Soloraya Great Sale 2025 resmi dibuka Minggu (29/6/2025). Kegiatan itu dibuka langsung Gubernur Jateng Ahmad Luthfi di kawasan Car Free Day (CFD) Jalan Slamet Riyadi, Solo.
Agenda itu rencananya berlangsung selama Juli, yakni 1-31 Juli 2025. Ahmad Luthfi menargetkan perputaran ekonomi pada kegiatan itu mencapai Rp 10 triliun.
”Kegiatan ini dalam rangka menumbuhkan ekonomi baru. Di mana hari ini telah dibuka, target capaiannya adalah Rp10 triliun dan saya yakin kita bisa melakukan itu,” kata Ahmad Luthfi usai Opening Ceremony SGS 2025.
Ahmad Luthfi optimis target yang dicanangkan dapat terealisasi. Itu mengingat banyaknya agenda dalam Soloraya Great Sale.
Sejumlah kegiatan yang diselenggarakan di di antaranya, Pesta Belanja dengan diskon mencapai 80 persen di mal, pusat perbelanjaan, bisnis retail, pasar tradisional, merchant, UMKM, dan sentra industri kreatif se-Soloraya.
Kemudian, Pesta Wisata yang melibatkan hotel, travel agent, airline, KAI, pengelola objek atau atraksi wisata, budaya, kuliner, dan pusat oleh-oleh.
Tak hanya itu, ada juga Pesta Investasi yang meliputi Solo Raya Investment, Trade, Tourism Expo dan Forum. Serta Pesta Hadiah, di mana setiap pembelian di merchandise/tenant peserta Soloraya Great Sale berkesempatan mendapatkan hadiah utama 1 unit mobil dan hadiah menarik lainnya.
”Ada tourism, ada investasi, ada UMKM, dan ada perdagangan, yang secara tidak langsung mengoneksikan di eks karesidenan Soloraya yakni Solo, Wonogiri, Klaten, Boyolali, Sragen, Karanganyar, dan Sukoharjo. Jadi ini bersama-sama untuk menumbuhkan ekonomi baru,” jelasnya.
Spirit Kebersamaan...
Mantan Kapolda Jateng itu mengatakan Soloraya Great Sale membawa spirit kebersamaan dan gotong royong dalam membangun daerah.
Menurutnya, pembangunan daerah tak cukup hanya mengandalkan APBD masing-masing, namun juga memerlukan kebersamaan dari seluruh masyarakat.
Rencana, kegiatan serupa juga akan dilaksanakan di seluruh Jawa Tengah, di antaranya Semarang Raya, Pekalongan Raya, Pati Raya, Banyumas Raya, dan Kedu Raya.
Di kesempatan itu, ia menjelaskan, investasi di Jateng pada triwulan I 2025 secara umum mencapai hampir Rp 21,5 triliun. Investasi ini menambah perkembangan ekonomi Jateng, sehingga bisa di atas nasional yaitu 4,98 persen.
Penyerapan tenaga kerja di Jawa Tengah juga paling banyak di Pulau Jawa, yaitu hampir 97.505 orang sampai Juni 2025.
Ia berharap investasi dan kegiatan Soloraya Great Sale dapat mendorong perkembangan usaha mikro menjadi kecil, sedang, bahkan skala nasional.
Optimis...
Optimisme senada juga diungkapkan Ketua Panitia Soloraya Great Sale 2025 Ferry S Indiarto. Menurutnya, ketercapaian target itu Ini tidak lepas dari kolaborasi pemerintah daerah dan para pengusaha.
Setidaknya ada 24.300 tenant yang bergabung dalam SGS 2025, termasuk juga pasar tradisional. ”Ini bukti inklusivitas ekonomi yang mempertemukan pasar modern dan tradisional,” ujarnya.
SGS 2025 merupakan bentuk nyata strategi bersama untuk mempromosikan kawasan Soloraya yang memiliki ketergantungan dan hubungan antarwilayah. Sebuah cerminan luar biasa dari kekuatan kolaborasi antarwilayah.