”Masyarakat harus kita jadikan partner. Kita lebih banyak mendengar apa, bagaimana, dan akan ke mana yang akan kita lakukan,” tuturnya
Dalam menjalankan pemerintahan, brand yang diciptakan Jateng adalah mengintegrasikan program dengan pemerintah pusat, kemudian kolaborasi dengan Bupati dan Wali Kota sampai tingkat desa.
”Harus kita ciptakan brand dengan karakter, bagaimana Asta Cita Presiden kita tarik menjadi RPJMD di masing-masing daerah dan kita jabarkan menjadi pelaksanaan tugas sehari-hari. Nafasnya sama, kebersaman,” jelas mantan Kapolda Jateng.
Sementara itu, CEO Solopos Media Group Arif Budisusilo mengatakan, SBBI Award merupakan ajang untuk memberikan penghargaan kepada para pemegang brand yang telah sukses membangun loyalitas pelanggan dan menjalankan inovasi untuk mempertahankan brand.
Tahun ini penghargaan diberikan pada sejumlah pemegang brand, baik dari brand nasional yang ada di Jawa Tengah, BUMN, serta pemerintah daerah. Penghargaan diberikan melalui riset digital terkini dan analisis terukur yang melibatkan para jurnalis.
Menurut Arif, untuk menjaga brand tidak mudah, dibutuhkan beberapa faktor seperti eksistensi, reputasi dan kapitalisasi.
”Saya yakin tiga hal ini sangat penting untuk brand. Dalam dunia marketing ini sangat lazim. Kami sangat menghargai para penjaga brand yang berhasil menjaga tiga hal ini,” katanya.
Murianews, Solo – Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menerima penghargaan sebagai Kepala Daerah Inspiratif atas Inovasi Pembangunan Berkelanjutan.
Penghargaan itu diserahkan dalam acara Solopos Best Brand Innovation (SBBI) Award di Hotel Alila, Kota Surakarta, Jumat (18/7/2025) malam.
Ahmad Luthfi dinilai telah menginspirasi kepala daerah di wilayahnya, untuk terus melahirkan inovasi kreatif dan kolaboratif dalam membangun daerahnya masing-masing serta integrasi program dari pusat hingga ke desa dalam napas kebersamaan.
Di kesempatan itu, Ahmad Luthfi menyatakan, sebuah brand harus berkarakter, baik itu instansi pemerintah, swasta, maupun wirausaha.
Menurutnya, SBBI Award menjadi contoh bagaimana brand di Jateng maupun daerah telah menciptakan perwujudan karakter.
Ia pun mengajak seluruh kepala daerah di Jateng untuk memiliki karakter yang kuat dalam melaksanakan tugas di wilayah masing-masing.
”Khususnya di Jateng, membangun Jateng harus punya karakter. Saat kita menjabat, maka karakter kita mestinya melayani, yang setara dengan yang dilayani, itulah brand kita,” pesan Luthfi.
Menurutnya, pejabat publik mestinya dapat menciptakan partnership building. Ia optimis kepemimpinan yang memiliki karakter baik, akan sangat mudah menjalankan tugas sesuai undang-undang yang berlaku.
Masyarakat Jadi Partner...
”Masyarakat harus kita jadikan partner. Kita lebih banyak mendengar apa, bagaimana, dan akan ke mana yang akan kita lakukan,” tuturnya
Dalam menjalankan pemerintahan, brand yang diciptakan Jateng adalah mengintegrasikan program dengan pemerintah pusat, kemudian kolaborasi dengan Bupati dan Wali Kota sampai tingkat desa.
”Harus kita ciptakan brand dengan karakter, bagaimana Asta Cita Presiden kita tarik menjadi RPJMD di masing-masing daerah dan kita jabarkan menjadi pelaksanaan tugas sehari-hari. Nafasnya sama, kebersaman,” jelas mantan Kapolda Jateng.
Dalam praktiknya, ia menggandeng seluruh stakeholder, mulai dari perguruan tinggi, swasta, media, dan bahkan membentuk forum yang berisi wakil rakyat di tingkat nasional dan provinsi.
Sementara itu, CEO Solopos Media Group Arif Budisusilo mengatakan, SBBI Award merupakan ajang untuk memberikan penghargaan kepada para pemegang brand yang telah sukses membangun loyalitas pelanggan dan menjalankan inovasi untuk mempertahankan brand.
Tahun ini penghargaan diberikan pada sejumlah pemegang brand, baik dari brand nasional yang ada di Jawa Tengah, BUMN, serta pemerintah daerah. Penghargaan diberikan melalui riset digital terkini dan analisis terukur yang melibatkan para jurnalis.
Menurut Arif, untuk menjaga brand tidak mudah, dibutuhkan beberapa faktor seperti eksistensi, reputasi dan kapitalisasi.
”Saya yakin tiga hal ini sangat penting untuk brand. Dalam dunia marketing ini sangat lazim. Kami sangat menghargai para penjaga brand yang berhasil menjaga tiga hal ini,” katanya.