Rabu, 19 November 2025

Menurutnya, parameter kemiskinan tidak hanya dilihat dari bantuan sosial atau jumlah penduduk, melainkan harus berdasarkan data dengan indikator yang jelas.

Pada program Bedah Rumah Tak Layak Huni misalkan. Dengan target 17 ribu rumah pertahun di seluruh wilayah Jawa Tengah, Pemprov Jateng menerapkan indikator yang jelas.

”Biasanya yang menerima adalah mereka yang anaknya putus sekolah, tidak punya fasilitas MCK atau toilet, dan anaknya stunting,” jelas Gubernur Luthfi.

Pada kesempatan itu, Ahmad Luthfi juga mengingatkan pentingnya kesiapan daerah dalam menghadapi kondisi darurat atau kontinjensi. Guna menjamin keamanan dan kelancaran investasi, ia meminta setiap daerah punya ”blueprint wilayah kontinjensi”.

”Kalau sudah tertanam sosial, rugi besar. Investor takut yang akhirnya batal masuk ke Jawa Tengah,” imbuhnya.

Luthfi juga menekankan pentingnya mengaktifkan kembali siskamling di tingkat RT/RW, sebuah arahan dari Menteri Dalam Negeri yang sudah ditindaklanjuti oleh Pemerintah Kabupaten Kebumen.

Komentar

Jateng Terkini

Terpopuler