Di kesempatan itu, ia menegaskan, ajang yang digelar Jumat-Sabtu (12-13/9/2025) itu merupakan bagian dari upaya Pemprov Jateng menciptakan iklim investasi yang kondusif.
Menurutnya, infrastruktur yang dibangun pemerintah, tidak akan optimal tanpa dukungan transportasi barang dan orang yang memadai.
”Government Auto Show ini adalah bagaimana kita memastikan pergerakan orang dan barang bisa lebih representatif, sehingga investasi di Jawa Tengah semakin berkembang. Pemprov juga memberikan berbagai insentif pajak bagi para dealer, karoseri, maupun pelaku usaha yang berpartisipasi,” ujarnya.
Ajang GAS CVE sendiri memamerkan kendaraan pengangkut barang. Sebanyak 11 dealer kendaraan roda empat atau lebih, 4 perusahaan karoseri, dan 3 dealer sepeda motor mengikuti kegiatan ini.
Marketing Sun Star Motor Banyumanik Semarang, Hadi mengatakan, kegiatan itu bukan sekadar memamerkan produk, tetapi juga menjadi strategi menjaring konsumen, khususnya para pelaku usaha di Jateng.
”Kami ingin menjaring konsumen, terutama pengusaha-pengusaha di Semarang maupun Jawa Tengah. Acara ini sangat positif karena membantu penjualan di dealer kami, khususnya Mitsubishi, untuk mendukung berbagai usaha di wilayah ini,” katanya.
Ia menyebut, dibanding pameran otomotif lainnya, GAS CVE memiliki keunikan tersendiri. Di samping menghadirkan sejumlah merek kendaraan, acara itu juga menghadirikan banyak pengusaha.
Murianews, Semarang – Gubernur Jateng Ahmad Luthfi hadir dalam ajang Government Auto Show Commercial Vehicle Expo (GAS CVE) 2025 di Lanumad Ahmad Yani, Semarang, Jumat (12/9/2025).
Di kesempatan itu, ia menegaskan, ajang yang digelar Jumat-Sabtu (12-13/9/2025) itu merupakan bagian dari upaya Pemprov Jateng menciptakan iklim investasi yang kondusif.
Menurutnya, infrastruktur yang dibangun pemerintah, tidak akan optimal tanpa dukungan transportasi barang dan orang yang memadai.
”Government Auto Show ini adalah bagaimana kita memastikan pergerakan orang dan barang bisa lebih representatif, sehingga investasi di Jawa Tengah semakin berkembang. Pemprov juga memberikan berbagai insentif pajak bagi para dealer, karoseri, maupun pelaku usaha yang berpartisipasi,” ujarnya.
Ajang GAS CVE sendiri memamerkan kendaraan pengangkut barang. Sebanyak 11 dealer kendaraan roda empat atau lebih, 4 perusahaan karoseri, dan 3 dealer sepeda motor mengikuti kegiatan ini.
Marketing Sun Star Motor Banyumanik Semarang, Hadi mengatakan, kegiatan itu bukan sekadar memamerkan produk, tetapi juga menjadi strategi menjaring konsumen, khususnya para pelaku usaha di Jateng.
”Kami ingin menjaring konsumen, terutama pengusaha-pengusaha di Semarang maupun Jawa Tengah. Acara ini sangat positif karena membantu penjualan di dealer kami, khususnya Mitsubishi, untuk mendukung berbagai usaha di wilayah ini,” katanya.
Ia menyebut, dibanding pameran otomotif lainnya, GAS CVE memiliki keunikan tersendiri. Di samping menghadirkan sejumlah merek kendaraan, acara itu juga menghadirikan banyak pengusaha.
Dukung Perekonomian Jateng...
”Di sini tidak hanya Mitsubishi, tapi banyak merek lain. Jadi kami bisa lebih banyak berinteraksi, bertemu dengan customer, sekaligus menawarkan produk-produk kami. Ini peluang yang sangat baik,” tambahnya.
Ia menilai, kendaraan niaga berperan penting dalam mendukung roda perekonomian, khususnya bagi UMKM di Jateng.
”Mobil niaga sangat penting untuk mendukung usaha-usaha kecil dan menengah. Karena itu, peluang untuk investasi melalui pameran ini sangat terbuka lebar. Kami sebagai dealer bisa membantu pengusaha, sekaligus ikut berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi daerah,” jelasnya.
Ia juga berharap kegiatan serupa dapat terus dilaksanakan secara rutin sekaligus mendukung perekonomian daerah.
Sementara itu, Kepala Badan Pengelola Pendapatan Daerah (Bapenda) Jawa Tengah, Nadi Santoso, menyampaikan penyelenggaraan GAS CVE 2025, difokuskan pada kendaraan niaga.
Agenda itu juga sekaligus menjadi wadah komunikasi antarpelaku usaha, sekaligus sarana sosialisasi mengenai insentif investasi, yang telah difasilitasi Pemprov Jateng melalui Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu.
“Harapan kami, melalui pertemuan ini semakin banyak pengusaha yang berinvestasi di Jawa Tengah. Pemprov telah menyiapkan berbagai insentif, termasuk keringanan biaya balik nama kendaraan bermotor. Sejumlah pengusaha sudah memanfaatkan fasilitas ini, dan ke depan kami ingin lebih banyak pelaku usaha yang memanfaatkannya,” ungkap Nadi.
Sebagai informasi, pertumbuhan ekonomi Jateng tercatat sebesar sebesar 5,28 persen, di atas rata-rata nasional, dengan nilai investasi mendekati Rp587 triliun. Sebanyak 65 persen dari investasi tersebut merupakan Penanaman Modal Asing (PMA).