Konflik pun terjadi kala perempuan itu ingin menebus ponsel yang digadaikan itu. Tenyata, ibu dari pegawai laki-laki yang uga bekerja di sana tahu soal kesepakatan pribadi mereka.
”Ibunya laki-laki tadi juga kerja di sini, tahu ceritanya, (bilang) ’dikembalikan saja dulu uang yang pinjam dengan anak saya’. Mereka enggak mau, maunya ngambil HP dulu. Takut ada apa-apa, akhirnya HP yang digadai di sini diserahkan,” tuturnya.
Akhirnya barang jaminan ponsel dan yang lainnya dikembalikan, sehingga tidak ada lagi barang yang tertahan di tempat gadai tersebut.
Ia mengungkapkan, hingga kini, pihaknya belum mendapatkan laporan dari korban terkait insiden itu. Pihaknya juga belum mengetahui motif perekam memviralkan video tersebut.
”Itu kesepakatan mereka berdua karena utangnya secara pribadi, antara si cewek itu dengan yang pegawai di sini. Itu pribadi bukan bukan terkait dengan Gadai Kurnia, di luar pekerjaan. Mereka kenal chatingan secara pribadi,” jelasnya.
Murianews, Semarang – Publik Kota Semarang, Jawa Tengah dihebohkan dengan viralnya video yang menarasikan gadai dengan syarat disetubuhi. Video ini viral usai diunggah salah satu akun Instagram.
Dalam video, perekam memperlihatkan seorang perempuan yang tengah menelpon di depan tempat pegadaian bernama Gadai Kurnia.
Video itu beredar dengan tulisan ”Heboh!! Tempat Gadai di Semarang dituding Beri Syarat Harus Mau disetubuhi”. Namun, saat ini video itu telah dihapus oleh pengunggahnya.
Melansir dari Detik.com, Kapolsek Semarang Timur Iptu Andy telah mengecek lokasi tempat gadai dalam video tersebut. Hasilnya, tidak ditemukan praktik gadai dengan syarat disetubuhi sebagaimana dalam video yang viral itu.
Ia kemudian menjelaskan duduk perkara video viral tersebut. Mulanya, ada seorang perempuan hendak menggadaikan ponselnya.
”Informasi masuk si perempuan ini menggadaikan dua HP ke sini. Itu sudah sesuai prosedur. Karena kenal dengan salah satu pegawai di sini, akhirnya mereka punya kontak masing-masing, chat-chat-an,” kata Andy, seperti dikutip, Kamis (18/9/2025).
Permpuan itu kemudian meminjam uang secara pribadi pada pegawai pegadaian kenalannya. Terkait hubungan seks yang diduga jadi syarat gadai tersebut, merupakan kesepakatan secara pribadi antara keduanya.
”Si perempuan tadi mau mengajukan pinjaman, tapi secara pribadi. Mengenai ke hotel dan yang lain itu adalah kesepakatan mereka sendiri,” tegasnya.
Konflik...
Konflik pun terjadi kala perempuan itu ingin menebus ponsel yang digadaikan itu. Tenyata, ibu dari pegawai laki-laki yang uga bekerja di sana tahu soal kesepakatan pribadi mereka.
”Ibunya laki-laki tadi juga kerja di sini, tahu ceritanya, (bilang) ’dikembalikan saja dulu uang yang pinjam dengan anak saya’. Mereka enggak mau, maunya ngambil HP dulu. Takut ada apa-apa, akhirnya HP yang digadai di sini diserahkan,” tuturnya.
Akhirnya barang jaminan ponsel dan yang lainnya dikembalikan, sehingga tidak ada lagi barang yang tertahan di tempat gadai tersebut.
”Jadi intinya, adalah gadai ini tidak ada hubungannya dengan utang piutang yang viral tersebut. Karena itu adalah utang piutang bawah tangan pribadi mereka sendiri,” ungkapnya.
Ia mengungkapkan, hingga kini, pihaknya belum mendapatkan laporan dari korban terkait insiden itu. Pihaknya juga belum mengetahui motif perekam memviralkan video tersebut.
”Itu kesepakatan mereka berdua karena utangnya secara pribadi, antara si cewek itu dengan yang pegawai di sini. Itu pribadi bukan bukan terkait dengan Gadai Kurnia, di luar pekerjaan. Mereka kenal chatingan secara pribadi,” jelasnya.
Pemilik Gadai Merugi...
Sementara itu, pemilik Gadai Kurnia, Rudi Kurniawan merasa insiden itu murni tindakan oknum pegawainya. Akibat tindakan itu pihaknya pun merasa difitnah dan sangat merugikan usahanya.
”Sangat merugikan usaha saya, sangat fitnah. Sebenarnya ini kan oknum. Jadinya di luar jam kerja dan ternyata melabraknya di waktu jam kerja. Makanya ini sangat merugikan usaha saya,” ungkapnya.
Pihaknya pun mengaku telah menghubungi pembuat video awal untuk menghapus unggahannya dan membuat klarifikasi. Syaang, video itu terlanjur tersebar karena diunggah ulang sejumlah akun.