Ia menjelaskan, kategori jalan dikatakan mantap adalah yang kondisinya sedang dan baik. Ahmad Luthfi pun berharap, target itu dapat selesai tepat waktu.
”Jadi tahun 2025 prioritasnya adalah infrastruktur, artinya infrastruktur jalan provinsi kita mantapkan. Kita mampu 94% seluruh jalan provinsi sudah mantap,” kata Ahmad Luthfi saat meninjau preservasi ruas Jalan Brigjen Sudiarto, Kota Semarang, Selasa (30/9/2025).
Ahmad Luthfi menjelaskan, perbaikan jalan itu dilakukan dengan menggunakan APBD 2025. Pihaknya juga mengalokasikan perkuatan jalan di kabupaten/kota melalui dana transfer daerah.
”Jalan daerah sudah saya arahkan kepada bupati dan wali kota, agar diprioritaskan pada jalan yang menghubungkan terkait pertumbuhan ekonomi dan swasembada pangan,” ujarnya.
Dengan semakin terkoneksinya akses jalan antarkabupaten/kota, Ahmad Luthfi berharap target swasembada pangan dan sabuk ekonomi di Jateng segera terwujud.
”Jadi infrastruktur yang menuju swasembada pangan dan sabuk ekonomi untuk konektivitas antarkabupaten/kota. Secara tidak langsung ini akan merata,” jelas Ahmad Luthfi.
Murianews, Semarang – Gubernur Jateng Ahmad Luthfi optimis 94 persen jalan provinsi di wilayahnya dalam kondisi mantap sampai akhir 2025 ini. Untuk mencapainya, proses perbaikan infrastruktur jalan provinsi pun terus dikebut.
Ia menjelaskan, kategori jalan dikatakan mantap adalah yang kondisinya sedang dan baik. Ahmad Luthfi pun berharap, target itu dapat selesai tepat waktu.
”Jadi tahun 2025 prioritasnya adalah infrastruktur, artinya infrastruktur jalan provinsi kita mantapkan. Kita mampu 94% seluruh jalan provinsi sudah mantap,” kata Ahmad Luthfi saat meninjau preservasi ruas Jalan Brigjen Sudiarto, Kota Semarang, Selasa (30/9/2025).
Ahmad Luthfi menjelaskan, perbaikan jalan itu dilakukan dengan menggunakan APBD 2025. Pihaknya juga mengalokasikan perkuatan jalan di kabupaten/kota melalui dana transfer daerah.
”Jalan daerah sudah saya arahkan kepada bupati dan wali kota, agar diprioritaskan pada jalan yang menghubungkan terkait pertumbuhan ekonomi dan swasembada pangan,” ujarnya.
Dengan semakin terkoneksinya akses jalan antarkabupaten/kota, Ahmad Luthfi berharap target swasembada pangan dan sabuk ekonomi di Jateng segera terwujud.
”Jadi infrastruktur yang menuju swasembada pangan dan sabuk ekonomi untuk konektivitas antarkabupaten/kota. Secara tidak langsung ini akan merata,” jelas Ahmad Luthfi.
Tak Serta Merta 100 Persen Mantap...
Meski sudah ada arahan, ia tidak menampik tidak serta merta jalan-jalan di seluruh kabupaten/kota tersebut mantap 100 persen. Itu karena masing-masing kabupaten/kota memiliki potensi APBD maupun kemampuan tersendiri.
”Sehingga ada beberapa yang belum terpenuhi, memang harus bertahap kemudian berlanjut. Ini pun kita habiskan anggaran 2025,” katanya.
Perbaikan dan pembangunan infrastruktur jalan raya sendiri merupakan salah satu dari sebelas program prioritas Ahmad Luthfi dan Taj Yasin dalam memimpin Provinsi Jateng.
Terkait dengan Jalan Brigjen Sudiarto, Ahmad Luthfi menjelaskan, ruas jalan itu merupakan jalan strategis yang menghubungkan Kota Semarang dengan Kabupaten Demak dan Kabupaten Grobogan. Ruas Jalan yang dilakukan preservasi sepanjang kurang lebih 3 km.
”Jadi ini kualifikasi jalan yang harus kita cor karena ini tipologinya beda. Satu, kena air. Dua, harus kita perkuat jalannya. Ini salah satu jalan strategis yang menghubungkan kota Semarang ke Demak,” jelas Ahmad Luthfi.
Kepala Dinas PUBMCK Pemprov Jateng, Hanung Triyono, menambahkan, preservasi ruas Jalan Brigjen Sudiarto total sejauh 3 km.
Pembetonan...
Dari total itu terbagi atas pekerjaan pembetonan sepanjang 2 km dan pengaspalan sepanjang 1 km. Ruas jalan tersebut merupakan bagian dari rehabilitasi Jalan Semarang-Godong dengan total panjang sekitar 5,9 km.
”Ini paket pekerjaan ruas Jalan Brigjen Sudiarto. Setelah ini ada ruas Semarang-Godong. Diharapkan dari 5,9 km itu kondisinya mantap. Nanti ada paket tersendiri untuk Jalan Semarang-Godong,” katanya.
Kondisi Jalan Brigjen Sudiarto sebelum preservasi cukup mengkhawatirkan, karena di beberapa titik terdapat genangan air yang cukup lama. Hal itu disebabkan karena air dari pemukiman masuk ke jalan dan drainase di sepanjang jalan tidak bagus.
”Aspal pasti rusak kalau terkena genangan air yang lama. Kalau tidak dinaikkan elevasinya maka akan tergenang terus. Ada gangguan dan membuat tidak nyaman pengguna jalan,” ungkap Hanung.