Jateng Bakal Optimalkan Wakaf Produktif untuk Kesejahteraan
Zulkifli Fahmi
Kamis, 23 Oktober 2025 17:41:00
Murianews, Semarang – Tanah wakaf di Jawa Tengah dinilai memiliki potensi besar. Pemprov Jateng dan Badan Wakaf Indonesia (BWI) bakal mengoptimalisasi wakaf untuk hal produktif.
Menurut catatan BWI, tanah wakaf di Jateng berjumlah 112.834 bidang tanah dengan luas total mencapai 5.825,77 hektare.
Dari jumlah itu, 78.492 bidang seluas 3.978,54 hektare sudah bersertifikat, sedangkan 34.342 bidang seluas 1.847,23 hektare belum bersertifikat.
”Selama ini banyak tanah wakaf yang baru dimanfaatkan untuk madrasah atau masjid, tapi belum optimal secara ekonomi. Sekarang sedang kami dorong agar bisa lebih produktif,” kata Ketua BWI Perwakilan Jawa Tengah, Imam Masykur, Kamis (23/10/2025).
Saat ini, pihaknya bersama Pemprov Jateng tengah menyiapkan model pengelolaan wakaf produktif, termasuk gerakan wakaf uang dari Aparatur Sipil Negara (ASN).
Ada empat daerah yang bakal ditunjuk menjadi percontohan program ini, yakni Kota Semarang dan Kendal. Selanjutnya, menyusul Demak dan Kudus.
Sekretaris Nadzir Wakaf Uang BWI Jateng Ahmad Furqon menambahkan, untuk program wakaf uang ASN ini bakal diinvestasikan pada sektor-sektor produktif.
Hasilnya nanti digunakan pembangunan rumah sakit gratis bagi keluarga tidak mampu, renovasi masjid, serta kegiatan yang mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs).
Dukung Inpres 8...
”Program ini juga mendukung Instruksi Presiden Nomor 8 tentang penghapusan kemiskinan ekstrem. Kalau wakafnya di atas Rp1 juta, kami bisa keluarkan sertifikatnya,” jelasnya.
Sementara itu, Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin mengatakan, gerakan wakaf uang ASN merupakan langkah strategis dalam membangun kemandirian ekonomi umat.
Meski begitu, Ia menegaskan wakaf jangan hanya dikumpulkan kemudian disalurkan, melainkan harus dikelola secara produktif dan berkelanjutan.
”Kalau ini dikelola dengan produktif, maka hasilnya bisa memberdayakan fakir miskin,” kata Taj Yasin.
Selain itu, ia juga mendorong agar wakaf dikolaborasikan dengan madrasah dan masjid yang bisa mengembangkan unit usaha, seperti toko atau tempat istirahat bagi musafir.
”Dengan begitu, hasilnya bisa terus berputar dan menjadi manfaat yang abadi bagi masyarakat,” tegasnya.
Taj Yasin menyatakan, pelibatan ASN dan masyarakat luas, menjadi kunci agar wakaf uang benar-benar menjadi gerakan sosial yang berdampak luas.
”Kami mendukung penuh upaya menjadikan wakaf uang sebagai dana abadi umat yang tidak hanya membangun, tapi juga memberdayakan,” urainya.



