Para korban tenggelam di waktu yang berbeda. Dari ketiganya, dua di antaranya masih anak-anak.
Korban pertama yakni, Eko Rusianto, warga Panggung Kidul, Kecamatan Semarang Utara. Ia tenggelam saat memberihkan sampah di Kolam Retensi Trimulyo, Sabtu (25/10/20250.
Saat itu, korban membersihkan kolam tanpa rompi pelampung dan hanya mengandalkan ban dalam mobil. Di duga, korban terpeleset hingga akhirnya tenggelam karena tak bisa tenggelam.
Korban kedua yakni, bocah berinisial FAS. Ia tenggelam di Jembatan Pertigaan Masjid Gebangsari, Kecamatan Genuk.
Berdasarkan informasi, korban tenggelam saat bermain luapan air akibat banjir di wilayah tersebut.
Terakhir, yakni bocah 7 tahun bernama Achmad Rifqie Arzan (7). Korban ditemukan meninggal usai tenggelam di selokan Perumahan Graha Mukti Asri Tlogomulyo, Kecamatan Pedurungan, Kota Semarang, Selasa (28/10/2025).
”Iya, jadi (korban) terpeleset kemudian hanyut dan meninggal. Itu korban laka (kecelakaan) air,” kata Kepala BPBD Kota Semarang, Endro P Martanto, seperti dikutip dari Detik.com, Rabu (29/10/2025).
Murianews, Semarang – Sebanyak tiga orang meninggal dalam banjir Semarang, Jateng yang telah melanda sejak delapan hari lalu, Rabu (22/10/2025). Mereka meninggal karena tenggelam saat banjir.
Para korban tenggelam di waktu yang berbeda. Dari ketiganya, dua di antaranya masih anak-anak.
Korban pertama yakni, Eko Rusianto, warga Panggung Kidul, Kecamatan Semarang Utara. Ia tenggelam saat memberihkan sampah di Kolam Retensi Trimulyo, Sabtu (25/10/20250.
Saat itu, korban membersihkan kolam tanpa rompi pelampung dan hanya mengandalkan ban dalam mobil. Di duga, korban terpeleset hingga akhirnya tenggelam karena tak bisa tenggelam.
Korban kedua yakni, bocah berinisial FAS. Ia tenggelam di Jembatan Pertigaan Masjid Gebangsari, Kecamatan Genuk.
Berdasarkan informasi, korban tenggelam saat bermain luapan air akibat banjir di wilayah tersebut.
Terakhir, yakni bocah 7 tahun bernama Achmad Rifqie Arzan (7). Korban ditemukan meninggal usai tenggelam di selokan Perumahan Graha Mukti Asri Tlogomulyo, Kecamatan Pedurungan, Kota Semarang, Selasa (28/10/2025).
”Iya, jadi (korban) terpeleset kemudian hanyut dan meninggal. Itu korban laka (kecelakaan) air,” kata Kepala BPBD Kota Semarang, Endro P Martanto, seperti dikutip dari Detik.com, Rabu (29/10/2025).
Ditemukan...
Usai mendapatkan laporan korban tenggelam, tim SAR gabungan langsung melakukan pencarian dari dua arah yang berbeda. Penyisiran dilakukan dari lokasi ke arah utara sejauh dua km dan arah utara ke barat sejauh 2,5 km.
Dari hasil penyisiran, tim menemukan tas milik korban sebelum akhirnya bocah malang itu ditemukan dalam kondisi sudah tak bernyawa.
Tak hanya itu, menurut informasi seorang ibu dan anak, Fitria Indriyani dan Rahma Aurel (9) juga dilaporkan tenggelam. Mereka tenggelam saat melewati saluran air yang sedang diperbaiki.
Dalam video yang beredar, tampak seorang bocah berjalan hendak menyeberang saluran tersebut. Diduga salah melangkah, sang bocah pun terjatuh dan seret arus.
Sang ibu yang berjalan di belakangnya langsung mengejar dan meminta tolong. Ia kemudian itu menceburkan diri menolong bocah tersebut. Belum diketahui kondisi korban saat ini.
”Kronologi karena salah melangkah dikira jalan ternyata saluran air aliran sungai mengarah ke Kali Gasem SPBU,” tulis akun Instagram infokejadian_genuk.