”setelah berkoordinasi dengan instansi terkait kondisi masih kami kategorikan aman sehingga listrik belum ada yang kami padamkan," katanya.
Ia meminta masyarakat segera melapor ke PLN jika ada pohon, bangunan, spanduk, atau material lain yang berpotensi mengenai jaringan listrik agar dapat ditangani oleh tenaga profesional.
Bramantyo menjelaskan, listrik bisa sangat berbahaya jika ditangani tanpa keahlian. Ia mengimbau masyarakat untuk tak gegabah menangani potensi bahaya kelistrikan itu.
”Terutama pada trafo, jaringan listrik, dan stop kontak saat terjadi banjir atau bencana alam. Segera matikan listrik dari MCB di kWh meter jika ketinggian air banjir mulai meningkat,” lanjutnya.
Ia menambahkan jika menemukan potensi bahaya kelistrikan, masyarakat diimbau untuk segera melapor melalui aplikasi PLN Mobile pada menu 'Pengaduan' lalu 'Layanan Kelistrikan', atau menghubungi Contact Center PLN 123. Aduan juga dapat disampaikan melalui media sosial resmi PLN di @pln_123official.
Murianews, Semarang – Banjir Semarang, Jawa Tengah yang tak kunjung surut menimbulkan kekhawatiran tersendiri, salah satunya terkait keamanan kelistrikan.
PLN Jateng-DIY bergerak cepat mengamankan kelistrikan di sejumlah lokasi yang masih tergenang banjir, seperti kawasan Jalan Kaligawe, Muktiharjo, Sawah Besar, Padi Kapas, Genuksari, Jalan Widuri, Tlogosari Kulon, serta beberapa wilayah Kabupaten Demak.
Di samping melakukan pengawasan dan patroli, PLN juga menyalurkan paket sembagi pada warga terdampak banjir Semarang.
General Manager PLN unit Induk Distribusi Jateng-DIY Bramantyo Anggun Pambudi mengatakan, bantuan yang diberikan berupa beras, gula pasir, minyak goreng, teh, mi instans, dan sarden.
”Kami mengucapkan terima kasih atas gerak cepat PLN dan bantuan yang diberikan. Hal ini sangat meringankan beban kami, warga terdampak banjir,” katanya.
Ia menyebut, banjir kali ini menjadi yang terparah. Sebab, ketinggian airnya mencapai lebih dari 90 cm.
Menurutnya, keselamatan menjadi prioritas utama dalam kondisi banjir saat ini. Ia mengimbau masyarakat tetap waspada terhadap potensi bahaya listrik.
”Jika instalasi listrik PLN atau rumah warga terendam banjir, kami akan memutus sementara aliran listrik demi keselamatan bersama hingga genangan surut dan kondisi dinyatakan aman,” katanya.
Belum lakukan pemadaman
Berdasarkan pengamatannya pada kondisi di wilayah Semarang Utara dalam kurun waktu terakhir masih dalam kategori aman. Sehingga pihaknya belum melakukan pemadaman.
”setelah berkoordinasi dengan instansi terkait kondisi masih kami kategorikan aman sehingga listrik belum ada yang kami padamkan," katanya.
Ia meminta masyarakat segera melapor ke PLN jika ada pohon, bangunan, spanduk, atau material lain yang berpotensi mengenai jaringan listrik agar dapat ditangani oleh tenaga profesional.
Bramantyo menjelaskan, listrik bisa sangat berbahaya jika ditangani tanpa keahlian. Ia mengimbau masyarakat untuk tak gegabah menangani potensi bahaya kelistrikan itu.
”Terutama pada trafo, jaringan listrik, dan stop kontak saat terjadi banjir atau bencana alam. Segera matikan listrik dari MCB di kWh meter jika ketinggian air banjir mulai meningkat,” lanjutnya.
Ia menambahkan jika menemukan potensi bahaya kelistrikan, masyarakat diimbau untuk segera melapor melalui aplikasi PLN Mobile pada menu 'Pengaduan' lalu 'Layanan Kelistrikan', atau menghubungi Contact Center PLN 123. Aduan juga dapat disampaikan melalui media sosial resmi PLN di @pln_123official.