Rabu, 19 November 2025

Murianews, Pekalongan – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah menyalurkan bantuan modal usaha produktif untuk mempercepat pengentasan kemiskinan. Penyerahan dilakukan Penjabat atau Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana, Hotel Grand Dian, Kabupaten Pekalongan, Kamis (26/10/2023).

Bantuan yang disalurkan sebesar Rp 472.500.000 dari Baznas Provinsi Jateng. Ada 150 mustahik produktif dan 30 pendamping yang menerima bantuan itu.

Mereka berasal dari di Kabupaten Pekalongan, Kendal, Batang, dan Kota Pekalongan. Tiap mustakhik produktif mendapat bantuan masing-masing Rp 3 juta.

”Terima kasih kepada Baznas atas sinergitasnya bersama Pemprov Jateng, dalam upaya melakukan percepatan penanggulangan kemiskinan dan kemiskinan ekstrem di Jawa Tengah," kata Nana Sudjana.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) per Maret 2023, jumlah penduduk miskin di Provinsi Jawa Tengah tercatat sekitar 3,971 juta jiwa, atau 10,77% dari total penduduk Jawa Tengah. Dari jumlah itu, sekitar 1,97% di antaranya masuk dalam kategori miskin ekstrem yang tersebar di 923 desa pada 17 kabupaten.

Dikatakan Nana, percepatan penanggulangan kemiskinan ekstrem tidak dapat dilakukan oleh pemerintah saja, namun butuh kolaborasi banyak pihak. Salah satu yang dilakukan oleh Pemprov Jateng adalah berkolaborasi dengan Baznas Jateng untuk memberikan pendampingan dan pembinaan ekonomi kerakyatan.

Ia berharap, bantuan modal usaha tersebut dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk membangun dan mengembangkan usaha. Jumlah yang diberikan memang tidak begitu besar, namun cukup untuk memberikan rangsangan atau memacu masyarakat dalam berwirausaha.

Penerima bantuan itu sebelumnya diberikan pembinaan dan pelatihan usaha. Mereka dibimbing langsung oleh Baznas Jateng dan Pemda masing-masing.

”Setelah itu, baru kemudian diberikan modal usaha untuk memacu masyarakat berusaha atau berbisnis. Ini rangsangan agar mereka lepas (dari kemiskinan)," kata Nana.

Pada 2023, target penyaluran modal usaha produktif dari Baznas Jateng adalah 3.000 mustahik. Program itu direncanakan akan dilanjutkan pada tahun 2024 mendatang.

”Saya juga akan mengajak instansi terkait dan perusahaan melalui CSR untuk memiliki empati dan membantu masyarakat yang masih masuk kategori miskin," katanya.

Sementara itu, Ketua Baznas Jateng KH Ahmad Daroji menyatakan, bantuan modal usaha produktif untuk mustahik ini merupakan bentuk keseriusan dalam upaya penanggulangan kemiskinan. Melalui program itu, Baznas bertekad untuk mengubah para mustahik ini kelak menjadi muzakki (pemberi zakat).

”Mudah-mudahan tujuan kami ini berhasil. Maka kami berikan pelatihan kerja dan modal usaha produktif. Pendampingan kami lakukan melalui penyuluh agama tingkat kecamatan. Mereka dekat dengan penerima sehingga monitoring dapat berjalan baik," kata Daroji.

Komentar

Jateng Terkini

Terpopuler