Rabu, 19 November 2025

Murianews, Boyolali – Dua dari tujuh relawan Ganjar-Mahfud yang menjadi korban penganiaayaan oknum TNI di Boyolali, Jawa Tengah dirawat di RSUD Pandan Arang, Boyolali. Ganjar Pranowo menjenguk dua korban ini.

Ganjar menjenguk dua korban penganiayaan itu pada Minggu (31/12/2023) malam. Mantan Gubernur Jateng dua periode itu mengaku sempat berbincang dengan salah satu korban.

Sementara satu korban tidak sempat ia ajak bicara, karena kondisinya belum memungkinkan.

”Dua dari tujuh korban masih dirawat di RSUD Pandan Arang. Mas Arif Diva belum bisa diajak bicara. Kondisi Mas Slamet Andono lebih baik dan bisa cerita-cerita sambil saya ajak gojek dikit,” kata Ganjar dalam medsosnya.

Ganjar meminta doa kepada masyarakat agar kedua relawannya yang terluka akibat penganiayaan oknum anggota TNI itu bisa segera sembuh.

Suami Siti Atikoh itu menyebutkan jika kondisi dua relawan itu berdasarkan keterangan tim medis tidak ada luka fatal. Meski demikian, korban mengalami memar dan ada gigi yang tanggal.

”Hasil pemeriksaan dokter membaik. Bagus. Tidak ada gegar otak. Tulangnya bagus. (Kondisi) otak juga bagus hanya memar-memar saja. Satu patah gigi," uajrnya pada wartawan.

Keterangan yang diperolehnya dari relawan menurut dia, aksi penganiayaan itu terjadi secara spontan. Korban menurutnya saatr berhenti langsung tiba-tiba dipukuli.

Sementara Kadispenad Brigjen Kristomei Sianturi mengatakan, prajurit TNI yang diduga terlibat penganiayaan itu telah ditahan.

Penganiayaan itu dipicu aksi suara knalpot brong yang digeber oleh pengendara yang melintas.

”Bermula sekira pukul 11.00 WIB beberapa anggota Kompi B yang sedang bermain bola voli, tiba-tiba mendengar suara bising rombongan sepeda motor knalpot brong yang digeber gasnya oleh pengendaranya saat melintas di Jalan Perintis Kemerdekaan Boyolali,” sambungnya.

Para anggota TNI yang bermain voli langsung keluar untuk menegur. Namun akhirnya terjadi adu mulut antara kedua belah pihak.

Komentar

Jateng Terkini