Rabu, 19 November 2025

Murianews, Semarang – Kawasan Ekonomi Khusus Kendal (KEK Kendal) kembali mencuri perhatian publik. Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menyebut KEK Kendal telah terbukti menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi dan penurunan kemiskinan di wilayahnya.

Pernyataan ini disampaikan Ahmad Luthfi di forum bergengsi KEK Kendal and Central Java Future Forum 2025, yang digelar di Pandanaran Ballroom Padma Hotel Semarang, Rabu (15/10/2025) malam.

“KEK Kendal ini telah menjadi pilot project dan role model untuk daerah lain,” tegas Luthfi di hadapan para pemangku kepentingan.

Data menunjukkan, pertumbuhan ekonomi Kabupaten Kendal pada triwulan II-2025 mencapai 7,67%, dan menjadi tertinggi di Jawa Tengah. Realisasi investasi pun mencengangkan: Rp14,2 triliun sepanjang 2022–2024 dan Rp2,93 triliun hanya dalam triwulan I 2025.

Sejak ada KEK Kendal, dampaknya terasa nyata. Tingkat pengangguran terbuka turun dari 5,76% (2023) menjadi 5,01% (2024). Angka kemiskinan pun menyusut dari 9,35% menjadi 8,40%, dengan kemiskinan ekstrem tinggal 0,49%.

“Serapan tenaga kerja akan bertambah, karena kebanyakan industrinya mengarah padat karya,” ujar Ahmad Luthfi, menekankan efek domino positif dari KEK Kendal.

Melihat keberhasilan KEK Kendal, Luthfi mendorong kabupaten/kota lain untuk mengajukan kawasan industri baru. Beberapa daerah seperti Banyumas, Cilacap, Kebumen, Demak, Kota Semarang, dan Kabupaten Semarang sudah mulai bergerak.

“Dengan adanya kawasan ekonomi khusus, semua akan terintegrasi. Perizinan satu pintu, ekspor-impor dipermudah,” jelasnya.

Investasi...

  • 1
  • 2

Komentar

Jateng Terkini