Kamis, 20 November 2025

Murianews, Semarang – Empat koperasi di wilayah Jawa Tengah terpilih sebagai proyek percontohan dalam penerapan program koperasi hijau. Program ini bertujuan untuk mendorong koperasi sebagai agen perubahan dengan mengimplementasikan kegiatan produktif yang adaptif terhadap perubahan iklim.

”Kami ada empat koperasi di Jateng yang jadi pilot project koperasi hijau," ungkap Project Manager Green Cooperative (Adaptation Readiness) Yayasan Rumah Energi (YRE), Bren Wiratsongko, dikutip dari Antara, Minggu (21/7/2024).

Empat koperasi tersebut adalah KK Gardu Tani Gedong Songo di Kabupaten Semarang, KSP Qaryah Thayyibah di Kota Salatiga, KSPPS Usaha Syariah Bersama di Kabupaten Pati, dan KSPPS Tekun Syariah Mandiri di Kabupaten Boyolali.

Bren menjelaskan, koperasi hijau diterapkan dengan memasukkan unsur kepedulian lingkungan dan perbaikan manajemen. Hal ini termasuk penerimaan anggota secara inklusif, baik perempuan, difabel, maupun kelompok rentan lainnya.

”Koperasi kami tunjuk sebagai agen perubahan karena merupakan organisasi berbasis keterlibatan komunitas atau orang, bukan modal. Beda dengan dunia usaha. Potensi orang melakukan perubahan melalui lembaga jauh lebih besar,” jelas Bren.

Sebagai lembaga keuangan, pendidikan, dan sosial di tingkat tapak, koperasi di Indonesia telah maju dalam integrasi sosial dan kelayakan ekonomi. Namun, potensi koperasi dalam pembiayaan adaptif iklim (Climate Adaptation Financing) belum dimaksimalkan, baik dalam kegiatan mitigasi maupun adaptasi.

Data BPS pada 2021 menunjukkan dari 127.846 koperasi aktif di Indonesia, hanya sebagian kecil yang usahanya terkait dengan mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, khususnya dalam pembiayaan energi terbarukan seperti biogas rumah, mikrohidro, dan panel surya.

”Karena itu, kami berharap empat koperasi ini bisa menjadi studi kasus sehingga nanti bisa direplikasi di koperasi-koperasi lainnya,” tambah Bren.

Deputi Bidang Perkoperasian Kemenkop dan UKM, Ahmad Zabadi, menyatakan bahwa koperasi hijau menjadi isu penting untuk menjaga keberlanjutan usaha dan lingkungan.

”Koperasi hijau adalah dedikasi dalam pengembangan usaha yang tidak hanya mengutamakan pertumbuhan ekonomi tetapi juga menjaga keberlanjutan usaha yang ramah lingkungan dan berkelanjutan,” katanya.

Menurut Ahmad, pelaku usaha koperasi berkepentingan menjaga lingkungan. Framework koperasi hijau diharapkan dapat membangun kesadaran bersama dalam menjalankan usaha koperasi.

Saat ini ada empat koperasi yang dijadikan percontohan koperasi hijau oleh YRE bersama Kemenkop UKM. Namun, sebenarnya sudah ada koperasi yang menjalankan sistem koperasi hijau, terutama yang bergerak di sektor pertanian dan perkebunan.

”Contohnya, koperasi susu sapi perah. Mereka tidak hanya memerah susu sapi, tetapi juga memanfaatkan limbahnya menjadi biogas untuk memenuhi kebutuhan penerangan rumah tangga dan memasak,” jelas Ahmad.

Komentar

Jateng Terkini

Terpopuler