Dilatih Cek Fakta, 150 Jurnalis Siap Gerus Informasi Hoaks
Dani Agus
Selasa, 21 November 2023 10:04:00
Murianews, Solo – Sebanyak 150 media telah mendapatkan pelatihan Cek Fakta yang diselenggarakan AMSI dengan AJI, Mafindo, dan Google News Institute sepanjang 2024 ini.
Diretur Eksekutif AMSI Adi Prasetya mengatakan lewat kegiatan ini, mereka diharap dapat memproduksi konten cek fakta saat Pemilu 2024 ini. Mengingat menjelang pesta akbar demokrasi itu berpotensi menghadirkan gelombang hoaks.
Ia menjelaskan, AMSI mendapat dukungan dana Google News Initiative untuk berbagai kegiatan seputar cek fakta, mulai dari literasi, kampanye publik tentang waspada hoaks, peningkatan kapasitas media, juga memberi insentif bagi media yang konsisten memproduksi konten cek fakta pada penyelenggaraan Pemilu 2024.
”Pada sepanjang tahun pemilu 2024, kami menargetkan ada 100 media masuk menjadi jejaring atau anggota koalisi cek fakta. Target kontennya setidaknya 2440 artikel, video, dan grafis baik berupa konten debunking maupun prebunking. Karena itulah, AMSI melatih 150 jurnalis dari 150 media anggota AMSI dari seluruh Indonesia untuk peningkatan kapasitas sebagai pemeriksa cek fakta,” kata Adi.
Tak hanya menggandeng jurnalis yang tergabung dalam AMSI, kegiatan ini juga menyasar pada kalangan akademisi dan mahasiswa, tokoh masyarakat dan agama, guru dan pelajar, relawan, pengawas pemilu, peneliti, hingga para advokat atau penegak hukum.
Dalam sambutannya, pengurus AMSI nasional sekaligus penyelia program cek fakta AMSI Amrie Hakim mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada jurnalis untuk memproduksi cek fakta yang berkualitas.
”Setelah mengikut training ini peserta bisa menerapkan hasil training dengan memproduksi berita cek fakta yang berkualitas berkaitan dengan Pemilu 2024. Karena jumlah jurnalis yang menguasai cek fakta masih sangat minim, harapannya agar media yang bergabung ke dalam koalisi cek fakta bisa bertambah,” ucapnya.
Ia menegaskan kegiatan ini merupakan pelatihan memproduksi konten untuk melawan mis dan disinformasi. Kegiatan ini diadakan di lima wilayah, yakni di Jakarta (31 Oktober-2 November), Padang (7-9 November), Makassar dan Denpasar bersamaan (14-16 November).
”Solo menjadi lokasi pelatihan yang terakhir,” ulasnya.
Kordinator Wilayah AMSI Jatim-Jateng-DIY Arief Rahman mengatakan AMSI sudah melakukan cek fakta sejak sebelum Pemilihan Presiden 2019. Ia menjelaskan tidak banyak organisasi atau perusahaan media yang mengadakan cek fakta secara konsisten.
Cek fakta menjadi unggulan dari AMSI untuk bisa berkolaborasi dan memberikan literasi kepada sejumlah stakeholder. Menurutnya, program ini juga bisa diandalkan oleh masyarakat di tengah gempuran informasi hoaks secara digital.
Ia juga mengatakan, adanya pelatihan cek fakta bagi para jurnalis diharapkan bisa mencegah Indonesia dari banjir disinformasi sekaligus menjadikan masyarakat bisa lebih waspada dan punya kekebalan dari virus hoaks, karena mendapat konten-konten cek fakta dari media anggota koalisi.
”Jurnalis yang di sini adalah pejuang untuk menghindarkan bangsa ini dari polarisasi, krisis sosial, keterbelahan dan bisa menjaga keutuhan NKRI. Tujuan utama cek fakta ini agar masyarakat terdidik, cerdas dan lebih bijaksana dalam membagi informasi apapun, sehingga masyarakat tidak mudah terprovokasi, jadi masyarakat punya tools untuk memverifikasi,” tutupnya.



