”Harganya dua setengah (Rp 2.500) per kilo, itu turun sebelumnya kadang Rp 3.000, tidak pasti,” kata Bakir, salah satu petani kubis di Desa Banyuroto Kecamatan Sawangan, Rabu (18/6/2025).
Bakir menganggap turunnya harga jual itu hal biasa, umumnya terjadi pada akhir masa panen atau panen raya kubis seperti sekarang ini.
Bakir mengingat, harga kubis mulai turun setelah Iduladha. Namun dirinya masih beruntung saat harga turun, tanaman kubis miliknya masuk masa panen terakhir dan melimpah.
”Mulai hari kurban (Iduladha) harga turun. Ini masa panen kedua terakhir, panen sebelumnya masih laku Rp 3.000 jadi masih simpan uang untuk tanam cabai lagi,” jelasnya.
Sugiyono mengatakan setelah sortir dari ladang, setiap kubis dibersihkan untuk kemudian dikemas dan jual ke pasar Agrobisnis Sewukan Kecamatan Dukun dan Pasar Sayur Muntilan.
Murianews, Magelang – Harga komoditas kubis di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, mengalami penurunan dalam beberapa pekan terakhir. Meski demikian, petani kubis di Kabupaten Magelang tetap mendapat untung meski harga jual turun.
”Harganya dua setengah (Rp 2.500) per kilo, itu turun sebelumnya kadang Rp 3.000, tidak pasti,” kata Bakir, salah satu petani kubis di Desa Banyuroto Kecamatan Sawangan, Rabu (18/6/2025).
Bakir menganggap turunnya harga jual itu hal biasa, umumnya terjadi pada akhir masa panen atau panen raya kubis seperti sekarang ini.
Sebelumnya, pada awal Juni 2025 harga jual kubis di tingkat petani masih menguntungkan yakni kisaran Rp 3.000 hingga Rp 4.000 per kilogramnya. Namun, saat ini harga jual dari panenan itu turun menjadi Rp 2.500/kg.
Bakir mengingat, harga kubis mulai turun setelah Iduladha. Namun dirinya masih beruntung saat harga turun, tanaman kubis miliknya masuk masa panen terakhir dan melimpah.
”Mulai hari kurban (Iduladha) harga turun. Ini masa panen kedua terakhir, panen sebelumnya masih laku Rp 3.000 jadi masih simpan uang untuk tanam cabai lagi,” jelasnya.
Setiap kubis dari wilayah lereng Gunung Merbabu ini dibeli langsung oleh pedagang, salah satunya Sugiyono asal Kecamatan Pakis.
Sugiyono mengatakan setelah sortir dari ladang, setiap kubis dibersihkan untuk kemudian dikemas dan jual ke pasar Agrobisnis Sewukan Kecamatan Dukun dan Pasar Sayur Muntilan.
Harga Naik saat Ada Hajatan...
”Di pasar itu harganya Rp3.000. Ambil untungnya Rp 500 sampai Rp 700 per kilo,” cetusnya Sugiyono, dilansir dari laman Pemkab Magelang.
Menurut Sugiyono, selain faktor cuaca, turunnya harga kubis saat ini juga akibat pasokan dari daerah lain melimpah karena masa panen raya.
Sisi lain dari harga kubis, lanjutnya sangat dipengaruhi kebutuhan tradisi di masyarakat. Harga kubis akan cenderung naik saat marak pesta hajatan, dan harga kembali turun di akhir momen tersebut.
Sugiyono mencontohkan, pada tahun lalu harga kubis sempat menembus Rp 10.000/kg dan pedagang bisa jual Rp 12.000/kg. Hal itu terjadi karena pasokan dari petani minim dan permintaan tinggi.
”Tertinggi (harga) tahun ini di pasaran Rp 4.000, beli Rp 3.000 dari petani,” pungkasnya.