Rabu, 19 November 2025

Murianews, Solo – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah akan meningkatkan kerja sama dengan negara-negara Uni Eropa, untuk memperluas produksi beras rendah karbon (low carbon rice) di wilayahnya.

Hal itu disampaikan oleh Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi, saat menerima kunjungan kehormatan dari Duta Besar Uni Eropa dan delegasi dari 12 negara Uni Eropa di Aula Tawangarum, Balai Kota Surakarta, Senin (30/6/2025).

Negara Uni Eropa tersebut antara lain Austria, Siprus, Jerman, Belanda, Spanyol, Swedia, Belgia, Denmark, Finlandia, Lithuania, dan Polandia.

”Hari ini untuk menindaklanjuti hubungan yang saat ini sudah kita lakukan. Ke depan hubungan ini akan dilanjutkan kembali,” kata dia.

Ditambahkan, fokus dari kegiatan kali itu, dukungan Jawa Tengah dalam mewujudkan swasembada pangan melalui beras rendah karbon.

Luthfi menjelaskan, luas tanam padi di Jawa Tengah pada tahun 2024 sekitar 1,5 juta hektare, dengan hasil produksi mencapai 8,8 juta ton gabah kering giling.

Jumlah itu berkontribusi untuk stok pangan nasional sebesar 16,73 persen. Pada 2025 ini target hasil produksi padi di Jateng adalah 11,8 juta ton.

Terkait dengan program low carbon rice, di Jawa Tengah sudah dilaksanakan sejak 2022 di Boyolali, Klaten, dan Sragen. Implementasinya melalui program SWITCH-Asia Low Carbon Rice, yaitu menghubungkan antara petani dengan penggilingan padi kecil.

Menurunkan Emisi Karbon... 

  • 1
  • 2

Komentar

Jateng Terkini