Rabu, 19 November 2025

Murianews, Magelang – Cara berbeda dilakukan para petani cabai anggota Kelompok Tani Ngudi Rahayu IV Desa Bligo, Kecamatan Ngluwar, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Di mana, para petani menerapkan sistem lelang terbuka untuk hasil panen mereka.

Model penjualan dengan lelang ini ternyata bikin petani meraup cuan atau untung. Tidak saja memberi kepastian harga lebih tinggi, sistem lelang cabai tersebut juga menjamin jangkauan pasar tanpa tengkulak.

Salah satu anggota TOP Cabai, Kelompok Tani Ngudi Rahayu IV Desa Bligo Tri Sujarwo menuturkan, setiap harinya menerima kiriman dari petani.

Mekanisme lelang cabai dilakukan dengan beberapa tahapan. Pertama, cabai yang terkumpul dari petani, terlebih dahulu ditimbang. Kemudian cabai disortir sesuai kualitasnya.

Dari hasil timbangan dan sortir itu muncul berat yang nantinya pembeli bisa membeli dengan penawaran di atas harga yang telah ditentukan.

Proses lelang dilakukan sore hingga malam hari. Sedangkan bagi para petani, mereka akan mendapatkan uang hasil penjualan di keesokan hari, setelah pedagang membayar lelang.

”Mulai jam 4 sore sampai jam 7 malam cabai datang dari petani langsung. Baru diolah (disortir) dari jam 5-7 setelah itu masuk karton terus dikirim ke pusat lelang,” ungkap Sujarwo, Rabu (20/8/2025).

Pasar lelang TOP Cabai Bligo ini didominasi dengan cabai keriting dan rawit. Saat musim panen besar kelompok ini dapat menjual cabai sortir hingga 1 ton lebih per harinya.

Harga Jual Lebih Tinggi... 

  • 1
  • 2

Komentar

Jateng Terkini

Terpopuler