Dari pencapaian tersebut, Jawa Tengah ternyata menjadi provinsi dengan penyaluran terbesar, yakni Rp 30,48 triliun atau 16,9 persen dari total nasional.
Adapun total penerima sebanyak 590.316 debitur. Pencapaian ini membuktikan UMKM Jawa Tengah memanfaatkan fasilitas pembiayaan secara optimal.
Hal ini juga dipandang positif oleh Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin. Dia sangat mengapresiasi pencapaiaan tersebut.
Dia semakin bersyukur karena saat ini KUR tak hanya memperkuat sektor pertanian, tetapi menggerakkan industri padat karya yang menyerap banyak tenaga kerja.
Seiring dengan pernyataan Taj Yasin itu, Bank Jateng sebagai bank milik Pemerintah Daerah Jawa Tengah menegaskan komitmennya untuk mendukung sektor produktif melalui dua program utama.
Murianews, Semarang – Hingga 31 Agustus 2025, pemerintah telah merealisasikan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) nasional di angka Rp 180.01 triliun atau 62,62 persen dari target Rp 287,47 triliun.
Dari pencapaian tersebut, Jawa Tengah ternyata menjadi provinsi dengan penyaluran terbesar, yakni Rp 30,48 triliun atau 16,9 persen dari total nasional.
Adapun total penerima sebanyak 590.316 debitur. Pencapaian ini membuktikan UMKM Jawa Tengah memanfaatkan fasilitas pembiayaan secara optimal.
”Hal ini juga didukung posisi peran Bank Jateng sebagai penyalur dan PT Jamkrida sebagai penjamin risiko,” terang Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan dan Pengembangan Usaha BUMN Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Ferry Irawan dalam Forum Group Discussion (FGD) Sosialisasi dan Optimalisasi Penyaluran Kredit Alsintan dan KIPK di Gedung Gradhika Bhakti Praja Semarang, Selasa (9/9/2025).
Hal ini juga dipandang positif oleh Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin. Dia sangat mengapresiasi pencapaiaan tersebut.
”Alhamdulillah, penyerapan KUR di Jawa Tengah menjadi yang terbesar secara nasional. Ini berkat kerja keras bersama, mulai dari pemerintah daerah, perbankan, penjamin, hingga para pelaku usaha,” kata dia.
Dia semakin bersyukur karena saat ini KUR tak hanya memperkuat sektor pertanian, tetapi menggerakkan industri padat karya yang menyerap banyak tenaga kerja.
Seiring dengan pernyataan Taj Yasin itu, Bank Jateng sebagai bank milik Pemerintah Daerah Jawa Tengah menegaskan komitmennya untuk mendukung sektor produktif melalui dua program utama.
Kredit Usaha Alsintan...
Yakni, Kredit Usaha Alsintan (Alat dan Mesin Pertanian) dan Kredit Industri Padat Karya (KIPK). Pada 2025, Bank Jateng memperoleh alokasi plafon awal Kredit Alsintan sebesar Rp 1,875 miliar.
Namun, karena minat yang begitu tinggi, Bank Jateng mengajukan tambahan Rp 1,2 miliar menjadi Rp 3,075 miliar. Tercatat hingga Juli 2025, penyaluran Alsintan sudah tersalur kepada lima debitur di Purworejo, Kebumen, dan Boyolali dengan total Rp 3,031 miliar.
”Kuota Kredit Alsintan Bank Jateng saat ini masih menyisakan Rp 1,049 miliar dengan calon debitur potensial di Purworejo dan Kebumen. Ini menunjukkan tingginya animo pelaku usaha memanfaatkan program ini,” beber Direktur Bisnis Dana, Jasa, dan UMKM Bank Jateng Anna Kusumarita.
Tak hanya itu, Bank Jateng juga memperoleh kuota penyaluran KIPK sebesar Rp 15 miliar pada 2025. Sejumlah langkah strategis telah dilakukan, seperti penandatanganan kerja sama pembiayaan dengan Ditjen KPAII Kementerian Perindustrian serta pemetaan potensi debitur di Surakarta, Pati, dan Purwokerto.
”Kami menyambut baik penyaluran kredit di sektor padat karya. Harapannya, program KIPK ini bisa menjadi kolaborasi antara kementerian, pemerintah daerah, asosiasi, hingga pelaku usaha. Skema ini juga diharapkan mampu mengakomodir debitur KUR yang sudah naik kelas,” imbuh Anna.
Dalam acara FGD tersebut, Bank Jateng berkesempatan menyerahkan kredit secara simbolis kepada debitur atas nama Totok Rusdiyanto sebesar Rp 505 juta. Penyaluran tersebut menambah total pemberian kredit pelaku usaha pertanian yang mencapai Rp 3,03 miliar.
Penyaluran kredit ini bentuk komitmen Bank Jateng dalam mendukung perkembangan pertanian dan program pemerintah dalam swasembada pangan. Adapun Bank Jateng merupakan satu-satunya perbankan di Jawa Tengah yang telah menyalurkan Program Kredit Alsintan.
Melihat capaian penyaluran KUR terbesar di Indonesia dan penguatan lewat program Kredit Alsintan serta KIPK, Jawa Tengah diharapkan terus menjadi motor pertumbuhan ekonomi, mendukung ketahanan pangan, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.