Banjir dan Longsor Terjang Klaten, Puluhan KK Ngungsi
Murianews
Rabu, 16 November 2022 09:47:58
Sekretaris BPBD Kabupaten Klaten Nur Tjahjono Suharto mengatakan, banjir paling parah terjadi di Desa Krakitan, Kecamatan Bayat. Di desa tersebut, sebanyak 40 KK terpaksa diungsikan lantaran ketinggian air semakin meninggi.
”Di Desa Krakitan, Kecamatan Bayat di Dusun Duwet ada 40 KK yang harus dievakuasi. Dievakuasi ke balai desa,” katanya seperti dikutip
Detik Jateng, Rabu (16/11/2022).
Baca: 8 Kecamatan di Klaten Kebanjiran, 101 Warga Sempat NgungsiIa menjelaskan dari laporan terakhir pukul 01.00 WIB diketahui hujan di wilayah selatan Klaten terjadi sejak sore hingga malam. Hujan berlangsung dengan durasi sekitar 3 jam.
”Hujan berdurasi sekitar 3 jam. Daerah terdampak ada beberapa desa di Kecamatan Gantiwarno, Bayat dan Wedi baik tanah longsor dan luapan air,” terangnya.
Di Desa Ngandong, Kecamatan Gantiwarno, longsor talut kembali terjadi menimpa teras rumah warga Dusun Bometen. Lima KK diungsikan ke rumah kerabat terdekat.
”Diungsikan ke rumah kerabat terdekat. Di Desa Krakitan, Dusun Bugel diungsikan ke balai desa karena ketinggian air antara 0,5 sampai 1 meter,” terangnya.
Di Desa Jotangan, Kecamatan Bayat, imbuh Nur Tjahjono, luapan air sempat setinggi 50-70 centimeter. Demikian juga di Desa Paseban, Kecamatan Bayat.
”Di Desa Paseban, luapan Sungai Dengkeng masuk ke Dusun Jalen, Karang, Menden, Balong, Pandeyan, Gunung setinggi 70 sentimeter. Tidak ada pengungsian,” lanjutnya.
Baca: 2 Truk Terjebak Banjir Lahar Hujan Kali Woro Klaten, Sopir SelamatDi Desa Beluk, sebut Nur Tjahjono, air meninggi sekitar 50 centimeter di jalan raya Cawas-Bayat, demikian juga di Desa Kebon. Di Desa Talang, Kecamatan Bayat air lebih tinggi.”Desa Talang Dusun Pakbayan air sampai 1 meter dan di Dusun Modran. Ada 4 KK diungsikan ke tempat kerabat yang lebih aman,” jelasnya.Di Desa Brangkal, Kecamatan Wedi air luapan sungai meninggi 50 centimeter tetapi tidak ada yang diungsikan. Evakuasi dan penanganan terus dilakukan.”Evakuasi dan penanganan dilakukan bersama BPBD, TNI, Polri, pemerintah kecamatan, desa dan relawan. Dikerahkan perahu karet,” tambahnya. Penulis: SupriyadiEditor: SupriyadiSumber: Detik Jateng
Murianews, Klaten – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten mencatat puluhan kepala keluarga (KK) terpaksa diungsikan, Selasa (15/11/2022) malam. Langkah itu dilakukan lantaran hujan lebat menyebabkan luapan sungai hingga menggenang ke pemukiman serta longsor di beberapa tempat.
Sekretaris BPBD Kabupaten Klaten Nur Tjahjono Suharto mengatakan, banjir paling parah terjadi di Desa Krakitan, Kecamatan Bayat. Di desa tersebut, sebanyak 40 KK terpaksa diungsikan lantaran ketinggian air semakin meninggi.
”Di Desa Krakitan, Kecamatan Bayat di Dusun Duwet ada 40 KK yang harus dievakuasi. Dievakuasi ke balai desa,” katanya seperti dikutip
Detik Jateng, Rabu (16/11/2022).
Baca: 8 Kecamatan di Klaten Kebanjiran, 101 Warga Sempat Ngungsi
Ia menjelaskan dari laporan terakhir pukul 01.00 WIB diketahui hujan di wilayah selatan Klaten terjadi sejak sore hingga malam. Hujan berlangsung dengan durasi sekitar 3 jam.
”Hujan berdurasi sekitar 3 jam. Daerah terdampak ada beberapa desa di Kecamatan Gantiwarno, Bayat dan Wedi baik tanah longsor dan luapan air,” terangnya.
Di Desa Ngandong, Kecamatan Gantiwarno, longsor talut kembali terjadi menimpa teras rumah warga Dusun Bometen. Lima KK diungsikan ke rumah kerabat terdekat.
”Diungsikan ke rumah kerabat terdekat. Di Desa Krakitan, Dusun Bugel diungsikan ke balai desa karena ketinggian air antara 0,5 sampai 1 meter,” terangnya.
Di Desa Jotangan, Kecamatan Bayat, imbuh Nur Tjahjono, luapan air sempat setinggi 50-70 centimeter. Demikian juga di Desa Paseban, Kecamatan Bayat.
”Di Desa Paseban, luapan Sungai Dengkeng masuk ke Dusun Jalen, Karang, Menden, Balong, Pandeyan, Gunung setinggi 70 sentimeter. Tidak ada pengungsian,” lanjutnya.
Baca: 2 Truk Terjebak Banjir Lahar Hujan Kali Woro Klaten, Sopir Selamat
Di Desa Beluk, sebut Nur Tjahjono, air meninggi sekitar 50 centimeter di jalan raya Cawas-Bayat, demikian juga di Desa Kebon. Di Desa Talang, Kecamatan Bayat air lebih tinggi.
”Desa Talang Dusun Pakbayan air sampai 1 meter dan di Dusun Modran. Ada 4 KK diungsikan ke tempat kerabat yang lebih aman,” jelasnya.
Di Desa Brangkal, Kecamatan Wedi air luapan sungai meninggi 50 centimeter tetapi tidak ada yang diungsikan. Evakuasi dan penanganan terus dilakukan.
”Evakuasi dan penanganan dilakukan bersama BPBD, TNI, Polri, pemerintah kecamatan, desa dan relawan. Dikerahkan perahu karet,” tambahnya.
Penulis: Supriyadi
Editor: Supriyadi
Sumber: Detik Jateng