Padahal, ia mengaku sudah berkirim surat ke Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) untuk segera menangani abrasi tersebut. Ini mengingat abrasi tiap tahun makin bertambah dan semakin dekat dengan pemukiman warga. Padahal, pemukiman tersebut sebelumnya sudah jauh dari sungau.
Kemarahan tersebut meledak saat Bupati mendatangi langsung rumah milik Untari di Desa Dalangan RT 002/ RW 003, Tawangsari, Selasa (7/3/2203). Kunjungannya tersebut untuk memastikan kondisi rumah salah satu warganya yang hancur karena abrasi.
Sebelum berkunjung Bupati Etik juga telah menghubungi langsung pihak BBWSBS agar datang langsung ke lokasi untuk melihat kondisi dan segera melakukan tindakan.
”Kami itu sudah capek sekali terkait dengan persoalan abrasi Bengawan Solo yang membuat warga kami menderita seperti ini. Sudah berkali-kali mengirim surat, audensi, komunikasi dengan BBWSBS tetapi tidak ada respons,” katanya seperti dikutip
.
Menurutnya sebelum muncul di Desa Dalangan persoalan serupa telah terjadi di Desa Pojok, Tawangsari. Namun lagi-lagi penanganan dari BBWSBS menurutnya belum ada kejelasan.
”Maksud kami BBWSBS itu melihat langsung lalu melakukan tindakan. Lha ini sejak dulu sama sekali tidak ditangani. Kalau memang bisa katakan bisa kalau tidak bisa kami akan lapor ke [pemerintah] pusat berbekal keterangan dari BBWSBS,” ungkapnya.
Dalam kunjungannya itu, setelah menunggu beberapa saat petugas BBWSBS datang ke lokasi. Namun sayangnya kedatangan bukan pimpinan BBWSBS melainkan hanya perwakilan. Hal itu justru membuat bupati makin jengkel. Kemarahan Bupati juga diikuti dengan respons warga yang turut kesal.Bupati Etik mengungkapkan dirinya berharap pimpinan BBWSBS datang langsung ke lokasi sehingga bisa memahami betul persoalan warganya itu.”Tolong, sampaikan pada pimpinan jenengan agar melakukan tindakan. Kasihan warga kami harus menderita seperti ini,” ujarnya kepada dua perwakilan tersebut.Sementara dua petugas perempuan muda dari BBWSBS mengatakan akan segera melaporkan keluhan Bupati Etik itu pada pimpinannya. Penulis: SupriyadiEditor: SupriyadiSumber: Solopos.com
Murianews, Sukoharjo — Bupati Sukoharjo Etik Suryani dibuat geram dengan kasus abrasi yang terjadi di sekitar sungai Bengawan Solo. Pasalnya, kasus abrasi tersebut tidak kali pertama terjadi. Tahun-tahun sebelumnya, kasus abrasi juga sudah terjadi di beberapa titik.
Padahal, ia mengaku sudah berkirim surat ke Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) untuk segera menangani abrasi tersebut. Ini mengingat abrasi tiap tahun makin bertambah dan semakin dekat dengan pemukiman warga. Padahal, pemukiman tersebut sebelumnya sudah jauh dari sungau.
Kemarahan tersebut meledak saat Bupati mendatangi langsung rumah milik Untari di Desa Dalangan RT 002/ RW 003, Tawangsari, Selasa (7/3/2203). Kunjungannya tersebut untuk memastikan kondisi rumah salah satu warganya yang hancur karena abrasi.
Baca: 1,5 Km Sawah di Bondo Jepara Kena Abrasi
Sebelum berkunjung Bupati Etik juga telah menghubungi langsung pihak BBWSBS agar datang langsung ke lokasi untuk melihat kondisi dan segera melakukan tindakan.
”Kami itu sudah capek sekali terkait dengan persoalan abrasi Bengawan Solo yang membuat warga kami menderita seperti ini. Sudah berkali-kali mengirim surat, audensi, komunikasi dengan BBWSBS tetapi tidak ada respons,” katanya seperti dikutip
Solopos.com.
Menurutnya sebelum muncul di Desa Dalangan persoalan serupa telah terjadi di Desa Pojok, Tawangsari. Namun lagi-lagi penanganan dari BBWSBS menurutnya belum ada kejelasan.
”Maksud kami BBWSBS itu melihat langsung lalu melakukan tindakan. Lha ini sejak dulu sama sekali tidak ditangani. Kalau memang bisa katakan bisa kalau tidak bisa kami akan lapor ke [pemerintah] pusat berbekal keterangan dari BBWSBS,” ungkapnya.
Baca: Satu Desa Sudah Lenyap, Tiap Tahun 100 Meter Daratan Pesisir Selatan Jepara Tergerus Abrasi
Dalam kunjungannya itu, setelah menunggu beberapa saat petugas BBWSBS datang ke lokasi. Namun sayangnya kedatangan bukan pimpinan BBWSBS melainkan hanya perwakilan. Hal itu justru membuat bupati makin jengkel. Kemarahan Bupati juga diikuti dengan respons warga yang turut kesal.
Bupati Etik mengungkapkan dirinya berharap pimpinan BBWSBS datang langsung ke lokasi sehingga bisa memahami betul persoalan warganya itu.
”Tolong, sampaikan pada pimpinan jenengan agar melakukan tindakan. Kasihan warga kami harus menderita seperti ini,” ujarnya kepada dua perwakilan tersebut.
Sementara dua petugas perempuan muda dari BBWSBS mengatakan akan segera melaporkan keluhan Bupati Etik itu pada pimpinannya.
Penulis: Supriyadi
Editor: Supriyadi
Sumber: Solopos.com